Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan, pihaknya akan menyelidiki jika ada kasus jual beli surat suara melibatkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN). Dia belum mendapat informasi terkait dugaan jual beli surat suara di Malaysia.
"Jual beli maksudnya bagaimana? Siapa yang jual dan beli?" kata Hasyim di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2024).
"Saya tanya dulu, saya belum pernah dapatkan informasi itu. Kalau informasi itu disampaikan kepada kami tentu kami selidiki. Saya enggak tahu (kasus PPLN terlibat jual beli surat suara)," tambah dia.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menegaskan pihaknya belum bisa mengungkapkan perkara dugaan jual beli surat suara di Malaysia.
"Nanti, kan lagi penyelidikan. Penyelidikannya nanti," kata Bagja di Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta Pusat.
Dia menyebut pihaknya juga belum bisa memastikan siapa yang terlibat pada dugaan jual beli surat suara tersebut.
"Karena masih dalam proses, saya nggak bisa ngomong ini. Masih dalam proses," ujar Bagja.
Menurut dia, dugaan jual beli surat suara ini baru masuk tahap penelusuran. Bahkan, kasus ini belum pada tahap penyelidikan.
Meski begitu, Bagja mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Sentra Penegakkan Hukum (Gakkumdu). Sebab, kasus ini merupakan dugaan perkara pidana pemilu.
Baca Juga: Pemilih Lewat Kotak Suara Keliling di Kuala Lumpur Akan Difoto Wajah dan Identitas, Ini Alasan KPU
"Karena ini masuk pidana, teman-teman sentra Gakkumdu kini juga sedang melakukan proses penyelidikan dan pemberkasan," tutur Bagja.
Sekadar informasi, Migrant Care mengungkapkan adanya dugaan jual beli surat suara di Malaysia. Mereka lantas menyampaikam temuan tersebut kepada Bawaslu.
Perwakilan Migrant Care Muhammad Santosa menjelaskan modus jual beli surat suara ialah dengan memanfaatkan surat suara yang dikirimkan ke kotak pos di jalur tangga apartemen tanpa memberikannya kepada pemilih secara langsung.
"Misalkan saya sebagai yang penerima surat suara tersebut. Saya sering lalu-lalang di situ naik turun-naik turun, tetapi kan saya tidak tahu apakah saya mendapatkan kiriman surat suara pos atau tidak. Saya tidak pernah tahu," kata Santosa, Selasa (20/2).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024