"Sekali lagi, saya hanya patuh pada perintah fraksi saja," ucapnya.
Kalau melihat dari perkembangan, hak angket baru sebatas dibahas di tingkat koalisi Pemilu 2024.
Adapun Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku masih menunggu aba-aba dari PDIP.
Di sini, NasDem mengaku akan sepakat berjalan bersama PDIP untuk menggulirkan usulan hak angket terkait kecurangan Pemilu 2024.
Paloh menilai bahwa tiga partai Koalisi Perubahan yakni NasDem, PKB, dan PKS sayang dengan PDIP.
"Barangkali tiga-tiganya masih sayang sama PDIP," kata Paloh kepada wartawan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).
Paloh menerangkan tidak ada jarak antara tiga partai pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan PDIP.
"Nggak ada jarak sama sekali," jelas Paloh.
"Kalau masih menunggu pasti itu, kalau nggak untuk apa ditunggu," lanjutnya.
Desakan untuk 30 Anggota DPR
Ray Rangkuti, menjelaskan, desakan hak angket itu disampaikan pihaknya lantaran merasa ada penggunaan kekuasaan oleh Presiden dalam pelaksanaan Pemilu 2024 terutama Pilpres.
"Saya kira nggak sekedar cukup apa yang dilalui Bawaslu, pun juga melalui Mahkamah Konstitusi, tapi perlu dilakukan hak angket. Kenapa? Karena ada dugaan penggunaan kekuasaan yang tidak patut, tidak tepat, alias ya mungkin punya potensi melanggar aturan oleh presiden dan oleh karena itu dibutuhkan hak angket," kata Ray dalam konferensi persnya di Kantor Parasyndicate, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024).
Menurut Ray, pihaknya masih melihat jika wacana pengguliran hak angket di DPR RI kekinian masih menggantung.
Untuk itu, pihaknya mendorong 30 nama anggota DPR menjadi inisiator hak angket.
"Kita harap dan kita dorong dan kita tentu saja minta agar mereka memulai untuk segera mengajukan hak angket ini ke DPR di mana mereka ada 30 orang dan umumnya adalah orang-orang yang kita kenal kritis di DPR," tuturnya.
Berita Terkait
-
Bio Paulin Pamer Foto Pakai Baju Tentara, Stres Gegara Cuma Dapat 6 Suara?
-
Silang Pendapat Sandiaga dan Rommy Soal Arah PPP: Jadi Maunya Oposisi atau Tidak?
-
Bukan Pemilu Ulang, Target Utama Hak Angket Adalah Melengserkan Jokowi
-
Menguji Kesolidan Nasdem di Jalur Perubahan, Pengamat: Langkah PDIP Jadi Penentu
-
KPU: Hasil Penghitungan Suara Luar Negeri Tak Gunakan Sirekap
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024