Suara.com - Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni ikut merasa heran dengan lonjakkan siginifikan suara PSI secara tiba-tiba. Sahroni turut mempertanyakan kredibilitas lembaga survei lewat hasil hitung cepat atau quick count.
"Ya itu yang gua pertanya-in. Lembaga survei yang punya kapabilitas kuat tiba-tiba berubah kan, tiba-tiba publik akan bertanya," kata Sahroni kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2024).
"Ini quick count sebenarnya salah hitungan ilmiahnya atau memang salah input? Itu yang gua pertanyain kemarin," imbuhnya.
Sahroni merasa heran dengan kenaikan suara PSI secara tiba-tiba lewat situs Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap.
"Kalau pun mau naik, kenapa hanya salah satu partai?" tanya Sahroni.
Menurutnya, wajar jika terjadi salah input data dalam proses Pemilu. Namun yang menjadi aneh, kata Sahroni, ketika hanya suara PSI saja yang mendadak naik.
"Nah dinamika politik per lima tahun itu di level lapangan ada tuh naik turun salah input angka, itu normal. Tapi kalau naiknya signifikan itu jadi pertanyaan. Ada apakah gerangan?" ucap Sahroni.
Oleh sebab itu, Sahroni meminta KPU dan Bawaslu tidak berdiam diri menyikapi polemik tersebut. Ia mendorong agar kedua lembaga itu segera mengklarifikasi PSI.
"KPU juga jangan akhirnya cuma diam, Bawaslu juga diam, ngapain? Sayang kalau mereka cuma diam aja. Bukan hanya satu partai saja," tutur Sahroni.
Baca Juga: NasDem dan PKB Usul Parliamentary Threshold Naik Jadi 7 Persen, PKS Malah Khawatir Soal Ini
Investigasi Bawaslu
Sebelumnya, Bawaslu mengakui sudah memeriksa sejumlah daerah yang diduga terjadi penggelembungan suara untuk PSI.
Menurut Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, pihaknya menemukan informasi tersebut terverifikasi tidak terbukti.
“Kami verifikasi ke lapangan misalnya ada di Cilegon, terselesaikan, ada di sosial mediakan? Ada juga di Jawa Tengah yang sudah selesai secara berjenjang, sudah diselesaikan. Misalnya yang beredar di Sirekap itu di daerah Jawa Tengah dan lain-lain, tapi menurut teman-teman panwaslu, sudah ditelusuri, izin sudah kami lacak ternyata di Sirekap yang tidak presisi yang membaca angka,” kata Bagja kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).
“Kami cek di C Hasil plano perolehan lima dan jumlah itu konsisten di D Hasil kecamatan dan kabupaten konsisten perolehannya lima. Untuk di Sukoharjo, Kecamatan Gatak, terus Kelurahan Geneng, TPS berapa nih? Jadi hasil laporan teman-teman demikian. Itu untuk Gatak, untuk Cilegon juga demikian. Jadi, tidak benar,” tambah dia.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Kasus Penggelembungan Suara di Bekasi Timur, Bawaslu Bongkar Fakta Ini
-
NasDem dan PKB Usul Parliamentary Threshold Naik Jadi 7 Persen, PKS Malah Khawatir Soal Ini
-
Redam Isu Penggelembungan Suara PSI, KPU Ungkap Ada Cara Koreksi Penghitungan di TPS
-
Aroma Politis Menyengat Saat IPW Laporkan Ganjar ke KPK, TPN: Dipaksakan!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024