Suara.com - Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Ethical Politic, Hasyibulloh Mulyawan menilai jika Partai Golkar tak akan mudah bagi Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan trahnya. Hal itu disebabkan karena ada sejumlah syarat yang harus dilewati.
"Sebagai partai yang cukup matang dengan tokoh nasional yang juga memiliki berbagai pandangan, tidak semudah itu Golkar akan menyerahkan partainya untuk dipimpin oleh Jokowi dan trahnya," kata Hasyibulloh dikutip Selasa (12/3/2024).
Menurutnya, ada satu aturan yang mengganjal Jokowi tak bisa mengambil alih Golkar, yakni syarat minimal menjadi kader 5 tahun.
"Terlebih tokoh senior yang juga mantan ketua umum Golkar mensyaratkan minimal 5 tahun menjadi kader untuk dapat mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar," ujarnya.
Memang diakuinya, jika Golkar merupakan partai yang dekat dengan Jokowi. Apalagi partai berlambang beringin itu mau mengusung putra Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres di Pilpres 2024.
"Dan sejak 5 tahun lalu 2019 Golkar bahkan membuat jargon GOJO (Golkar Jokowi)," katanya.
Lebih lanjut, Hasyibulloh menilai, Jokowi dan trahnya lebih memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai pelabuhan baru. Pasalnya PSI dianggap lebih memungkinkan ketimbang Golkar.
"Saya justru melihat PSI dengan aturan internal partai yang lebih lentur dan secara gestur lebih menerima keberadaan Jokowi dan trahnya," imbuh dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto pede dengan kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kedekatan itu bahkan sudah berlangsung lama.
Baca Juga: Namanya Masuk Bursa Ketum Golkar, Bahlil Justru Terseret Kasus Dugaan Suap Izin Tambang Rp 25 M
Hal ini dikatakan Airlangga Hartarto merespons kabar santer belakangan ini mengenai isu Jokowi bakal bergabung dengan Partai Golkar.
Airlangga mengatakan, partainya dan Jokowi selalu berada dalam barisan yang sama. Bahkan, berbagai iklan Golkar selalu menunjukkan kebersamaan dengan eks Gubernur DKI Jakarta itu.
"Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat. Jadi, karena sudah rapat, sudah beriringan, lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi," ujar Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Minggu (10/3/2024).
Namun, Airlangga tak menjawab gamblang mengenai benar atau tidaknya Jokowi akan bergabung dengan Golkar.
"Sehingga itu menunjukkan kedekatan Pak Jokowi dng Partai Golkar, dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar," katanya.
Berita Terkait
-
Namanya Masuk Bursa Ketum Golkar, Bahlil Justru Terseret Kasus Dugaan Suap Izin Tambang Rp 25 M
-
Polemik Penggusuran Rumah Warga di IKN, Said Didu: Bapak Presiden Semoga Masih Punya Nasionalisme
-
Ngemal Bareng Jokowi, Selvi Ananda Pakai Tas Kembaran Aurel Hermansyah, Segini Harganya...
-
Rekapitulasi Suara Nasional: Golkar Menang di Dapil Sumsel I, Gerindra Unggul di Dapil Sumsel II
-
Rambut Acak-Acakan Gibran Rakabuming Bikin Salfok Saat Susul Presiden Jokowi di Mall, Warganet: Mukanya Capek Banget
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024