Suara.com - Pengamat Politik Senior Ikrar Nusa Bhakthi mengatakan, jadi kesalahan besar bila Indonesia membentuk Koalisi Besar atau Barisan Nasional seperti di Malaysia. Ia menegaskan bahwa Indonesia berbeda dengan Malaysia.
Pernyataan Ikrar tersebut menanggapi isu Presiden Jokowi yang didorong menjadi Ketua Koalisi Besar dengan nama Barisan Nasional seperti di Malaysia. Dorongan itu datang dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
"Jadi adalah salah besar kalau kita akan membangun koalisi politik seperti yang dilakukan Malaysia melalui Barisan Nasional," kata Ikrar dalam diskusi daring 'Sing Waras Sing Menang', Sabtu (16/3/2024).
Ikrar mengaku heran mengapa justru harus Indonesia meniru Malaysia soal Koalisi Besar. Ia pun menjelaskan, mengapa Malaysia bisa sukses menjalankan Koalisi Besar dengan Barisan Nasional.
"Istilahnya itu majelis dewan di partai itu (PSI) yang ingin mengusulkan Jokowi itu bisa menjadi ketua koalisi besar, Barisan Nasional, saya bilang ini kita orang Indonesia kok mau niru Malaysia dengan Barisan Nasional?" tuturnya.
Ia juga melanjutkan bahwa di Malaysia keberadaan Barisan Nasional merupakan wadah politik untuk tiga etnis dominan, yakni Melayu, India dan Cina.
"Dan saya bilang, kalau Anda memikirkan itu, tahu kah kenapa Malaysia tuh ada Barisan Nasional pada masa lalu? Karena Anda tahu, Malaysia itu ada 3 etnik besar di situ yaitu etnik Melayu, etnik India dan etnik Tionghoa di situ kan, makanya 3 etnik besar itu atau partai yang menaungi 3 etnik besar itu merreka kemudian menyatu dalam satu kekuatan yang namanya Barisan Nasional," ungkapnya.
Kemudian soal Jokowi didorong menjadi Ketua Koalisi Besar, menurut Ikrar hal itu tidak cocok lantaran status Jokowi bukan sebagai ketua umum partai politik.
"Anda lihat juga kalau dia akan menjadi pemimpin dari koalisi politik tersebut, kemudian posisi dia apa? maksud saya, kalau dia menjadi ketua, dia harus ketua partai, nggak mungkin lah ujug-ujug," katanya.
Baca Juga: Respons Anies soal Jokowi Diusulkan Jadi Pimpinan Barisan Nasional Koalisi Prabowo
Usulan PSI
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie merupakan sosok yang mengusulkan adanya Koalisi Barisan Nasional seperti yang dijalankan di Malaysia.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi sosok yang tepat untuk memimpin koalisi tersebut.
Koalisi impian Jeffrie ialah koalisi bersifat permanen seperti halnya Koalisi Barisan Nasional yang berjalan di Malaysia.
"Penting kita melahirkan sebuah konsep koalisi permanen yang bisa kita tiru nama barisan nasional di Malaysia atau kalau kita nggak mau nama barisan nasional kita bisa pakai nama barisan rakyat," kata Jeffrie saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, dikutip Rabu (13/3/2024).
Jeffrie menilai, cukup 75 persen dari suara mayoritas yang bisa membentuk Koalisi Barisan Nasional. Setelah itu ada keputusan untuk menunjuk satu orang sebagai pemimpin Barisan Nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024