Suara.com - Penolakan masuknya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke koalisi presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka datang dari Partai Gelora. Padahal Prabowo Subianto memiliki riwayat kedekatan yang cukup sentimental dengan partai berlambang bulan sabit tersebut.
Pada 2018 lalu, Prabowo Subianto pernah angkat suara tentang kedekatan antara Partai Gerindra yang dipimpinnya dengan PKS. Prabowo Subianto menceritakan keintiman itu dalam semarak Milad ke-20 PKS di halaman kantor DPP PKS, Jakarta.
Melansir website resmi PKS, Prabowo menyebut PKS lebih dari sekadar sekutu dalam berjuang. Karena menurutnya kedekatan Gerindra dengan PKS sudah terjalin lama dan sangat intensif.
"Saya dan PKS ada hubungan khusus, mereka nggak mau dikatakan sekutu tapi ingin dikatakan sebagai segajah. Mereka tidak meninggalkan Prabowo dan Gerindra di kala sulit, jadi Prabowo tidak akan meninggalkan PKS," ucap Prabowo.
Prabowo Subioanto yang saat itu mengikuti acara penyambutan Peserta Road Bike Tour de Jakarta menjelaskan Gerindra merasa bangga karena bisa bekerjasama dengan PKS. Gerindra mengaku kini PKS menjadi kawan setia di kala senang maupun susah. "Yang saya alami PKS kawan yang setia, tidak meninggalkan Prabowo dan Gerindra di kala susah," kata dia.
Ia berharap PKS dan Gerindra bisa bersama-sama berjuang untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan kejujuran di Republik Indonesia. "Semoga nanti Gerindra dan PKS dan partai-partai lain yang bergabung bersama kita bisa menyelamatkan masa depan anak-anak dan cucu-cucu kita," terang Prabowo.
Kendati demikian, agaknya mewujudkan cita – cita koalisi itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Partai Gelora menolak PKS masuk dalam koalisi Prabowo lantaran PKS dinilai kerap mengeluarkan narasi yang mengadu domba dan membelah masyarakat.
Sekjen Partai Gelora, Mahfuz Sidik dalam keterangan resminya memberikan contoh salah satunya PKS kerap melontarkan narasi negatif kepada Gibran Rakabuming Raka serta Presiden Joko Widodo selama kampanye pemilihan presiden tahun ini.
Terpisah, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menjawab penolakan Partai Gelora untuk masuk ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Jazuli mengklaim hubungan dengan Prabowo Subianto sudah berjalan sejak lama.
Baca Juga: Diminta Ahmad Syaikhu Dukung Kader PKS di Pilgub Jakarta, Anies Pilih 'Pengin Ngaso' Dulu
"Komunikasi kita dengan partai-partai politik untuk kerja sama baik di eksekutif maupun legislatif sangat baik dan berjalan lancar. Termasuk dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih hubungan PKS baik-baik saja dan memang sudah lama terjalin baik," kata Jazuli kepada wartawan, Senin (29/4/2024).
Jazuli mengatakan, keputusan PKS berada di dalam atau luar pemerintahan menunggu keputusan Majelis Syura PKS. "Yang pasti, keputusan soal koalisi atau oposisi di PKS bukan selera personal tapi keputusan musyawarah Majelis Syura," jelas Jazuli.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Transisi Pemerintahan Bakal Berjalan Mulus, Begini Ciri-cirinya Menurut Pengamat
-
Analisa Ahli soal Strategi Prabowo Subianto Mirip Jokowi: Koalisi Gemuk Lemahkan Demokrasi
-
Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran, Relawan Jokowi Bagi-bagi Susu Gratis
-
Soal Peluang Anies Gabung Koalisi Prabowo-Gibran: Saya Warga Negara Sekarang
-
Diminta Ahmad Syaikhu Dukung Kader PKS di Pilgub Jakarta, Anies Pilih 'Pengin Ngaso' Dulu
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024