Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menegaskan PDIP mencari figur yang bisa melayani dan dengan masyarakat Sumatra Utara. Bukan cari sosok bos, semisal dari menantu dari orang besar.
Hal itu ditegaskan Djarot menanggapi nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang digadang-gang diusung maju Pilkada Sumatra Utara. Meski belum ada keputusan, nama Ahok menjadi salah satu yang masuk radar.
Kekinian Ahok dan nama lain masih dalam pemetaan. Di luar itu, Djarot menyampaikan figur yang dicari partai untuk diajukan sebagai cagub Sumut. Salah satu syaratnya, mampu melayani rakyat.
"Kami itu mencari sosok pemimpin, bukan bos. Ini penting. Karena yang kita butuhkan itu seorang pemimpin yang betul-betul melayani. Dekat dengan rakyat ya, mendengarkan rakyat, bisa jadi teladan ya," kata Djarot di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Sebaliknya, PDIP ogah mencari figur yang justru karakternya seperti bos. Sebab bukan melayani rakyat, sosok bos malah dikhawatirkan dan dinilai akan minta dilayani hingga disanjung-sanjung. Djarot menyinggung figur bos semisal menantu dari orang besar.
"Bukan bos, yang minta dilayani, minta disanjung-sanjung, minta subyo-subyo ya, mentang-mentang, misalkan dia menantunya orang besar, ya," kata Djarot.
"PDI Perjuangan itu partai yang bersumber kepada kekuatan rakyat di lapangan," sambungnya.
Ahok Masuk Radar
Basuki Tjahjaja Purnama alias Ahok sudah masuk radar PDI Perjuangan untuk diajukan sebagai bakal calon gubernur Sumut. Tetapi lantaran bukan cuma Ahok, PDIP belum mengambil keputusan akhir.
Baca Juga: Siap Gandeng Golkar di Pilkada Sumut, Djarot: PDIP Bisa Maju Sendiri tapi...
Djarot menyebutkan sejumlah nama lain di luar Ahok yang dianggap memiliki potensi maju di Pilkada Sumut.
Nama-nama tersebut, di antaranya mantan gubernur Sumut sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck, kemudian ada nama mantan gubernur Sumut Edy Rahmayadi, hingga nama-nama dari internal partai.
"Itu ada Musa Rajekshah Ijeck, ada Edy Rahmayadi, kemudian di kita itu ada Nikson Nababan, kemudian ada Sutarto, banyak sekali potensi," kata Djarot di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Adapun nama mantan guvernur DKI Jakarta Ahok ikut masuk di deretan nama-nama yang potensial diajukan.
"Termasuk juga Pak Ahok ya kalau misalkan dari pemetaan gitu ya, dari sisi pemetaan memungkinkan untuk diajukan beliau, tapi belum," kata Djarot.
Nantinya nama-nama hasil pemetaan itu akan disampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelum diputuskan memberikan dukungan.
"Untuk itu nanti akan disampaikan hasil pemetaannya itu kepada ibu ketua umum," kata Djarot.
Berita Terkait
-
Siap Gandeng Golkar di Pilkada Sumut, Djarot: PDIP Bisa Maju Sendiri tapi...
-
Ahok Tak Sendirian Masuk Radar PDIP di Pilgub Sumut, Ada Ijeck dan Edy Rahmayadi
-
Soal Kans Ahok Maju Pilgub Sumut Lawan Bobby, Pengamat: Akan Terjadi Megawati Vs Jokowi jilid 2
-
Megawati Ungkap Alasan Ahok Keluar Dari Pertamina: Tak Sejalan Dengan Bosnya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024