Bisnis / Makro
Senin, 08 September 2025 | 18:38 WIB
Pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto dan digantikan dengan Purbaya Yudhi Sadewa menghebohkan publik. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Pencopotan Sri Mulyani dari posisi Menkeu menghebohkan publik.
  • CORE Indonesia menegaskan bahwa ini adalah langkah yang wajar.
  • Sri Mulyani selama ini dikenal sangat dekat dengan pelaku usaha, investor, dan pasar.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto dan digantikan dengan Purbaya Yudhi Sadewa menghebohkan publik.

Meskipun isu reshuffle sudah berhembus lama, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE), Mohammad Faisal, menegaskan bahwa ini adalah langkah yang wajar. Menurutnya, setiap presiden memang perlu memilih tim yang satu visi dan satu napas dengan kebijakan yang diusung.

"Ini yang isunya sudah santer sebelum ada reshuffle ini. Dan at some point menurut saya sih Pak Presiden memang perlu harus bekerja dan memilih orang-orang yang memang bisa satu napas, satu sinergi dengan kebijakan beliau," kata Faisal kepada Suara.com Senin (8/9/2025).

Namun, Faisal juga mengingatkan bahwa jabatan Menteri Keuangan adalah posisi yang sangat sentral. Siapapun yang menjabat punya pengaruh besar terhadap ekonomi, iklim usaha, dan investasi.

Faisal mengakui, Sri Mulyani selama ini dikenal sangat dekat dengan pelaku usaha, investor, dan pasar. Dengan rekam jejak yang panjang, ia dinilai berhasil menjaga kesehatan fiskal dan kredibilitas di mata domestik maupun internasional.

"Dengan digantikannya tentu saja akan memberikan satu hal perubahan terhadap kondisi yang ada," ujarnya.

Meskipun penggantian ini adalah sebuah keniscayaan, menurut Faisal, tantangan terbesar kini ada di tangan tim ekonomi yang baru. Mereka harus membuktikan kepada masyarakat, pelaku usaha, dan investor bahwa perubahan ini akan membawa dampak yang lebih baik.

"Itu kerja keras yang harus dilakukan karena mau tidak mau selama ini Sri Mulyani itu masih tetap dipandang figur yang dipercaya oleh pasar," imbuhnya.

Faisal menekankan, tim ekonomi baru juga harus bisa menjawab catatan-catatan kritis terkait kebijakan fiskal yang dinilai belum efektif mengatasi isu ketimpangan dan distribusi pendapatan kepada masyarakat kelas bawah. Isu ini yang menjadi salah satu poin utama dalam berbagai demonstrasi dan kritik publik.

Baca Juga: Pengganti Sri Mulyani Dianggap Pengalaman, Ekonom Sebut Aksi Panik Investor Saham Hanya Sementara

"Itu yang harus dibuktikan dengan tim yang baru untuk bisa membangkitkan kembali kepercayaan pasar dan juga kepercayaan masyarakat tentu saja," tutup Faisal.

Load More