- Pencopotan Sri Mulyani dari posisi Menkeu menghebohkan publik.
- CORE Indonesia menegaskan bahwa ini adalah langkah yang wajar.
- Sri Mulyani selama ini dikenal sangat dekat dengan pelaku usaha, investor, dan pasar.
Suara.com - Pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto dan digantikan dengan Purbaya Yudhi Sadewa menghebohkan publik.
Meskipun isu reshuffle sudah berhembus lama, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE), Mohammad Faisal, menegaskan bahwa ini adalah langkah yang wajar. Menurutnya, setiap presiden memang perlu memilih tim yang satu visi dan satu napas dengan kebijakan yang diusung.
"Ini yang isunya sudah santer sebelum ada reshuffle ini. Dan at some point menurut saya sih Pak Presiden memang perlu harus bekerja dan memilih orang-orang yang memang bisa satu napas, satu sinergi dengan kebijakan beliau," kata Faisal kepada Suara.com Senin (8/9/2025).
Namun, Faisal juga mengingatkan bahwa jabatan Menteri Keuangan adalah posisi yang sangat sentral. Siapapun yang menjabat punya pengaruh besar terhadap ekonomi, iklim usaha, dan investasi.
Faisal mengakui, Sri Mulyani selama ini dikenal sangat dekat dengan pelaku usaha, investor, dan pasar. Dengan rekam jejak yang panjang, ia dinilai berhasil menjaga kesehatan fiskal dan kredibilitas di mata domestik maupun internasional.
"Dengan digantikannya tentu saja akan memberikan satu hal perubahan terhadap kondisi yang ada," ujarnya.
Meskipun penggantian ini adalah sebuah keniscayaan, menurut Faisal, tantangan terbesar kini ada di tangan tim ekonomi yang baru. Mereka harus membuktikan kepada masyarakat, pelaku usaha, dan investor bahwa perubahan ini akan membawa dampak yang lebih baik.
"Itu kerja keras yang harus dilakukan karena mau tidak mau selama ini Sri Mulyani itu masih tetap dipandang figur yang dipercaya oleh pasar," imbuhnya.
Faisal menekankan, tim ekonomi baru juga harus bisa menjawab catatan-catatan kritis terkait kebijakan fiskal yang dinilai belum efektif mengatasi isu ketimpangan dan distribusi pendapatan kepada masyarakat kelas bawah. Isu ini yang menjadi salah satu poin utama dalam berbagai demonstrasi dan kritik publik.
Baca Juga: Pengganti Sri Mulyani Dianggap Pengalaman, Ekonom Sebut Aksi Panik Investor Saham Hanya Sementara
"Itu yang harus dibuktikan dengan tim yang baru untuk bisa membangkitkan kembali kepercayaan pasar dan juga kepercayaan masyarakat tentu saja," tutup Faisal.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Bentuk Syukur Dapat Umroh dari PNM, Tangis Haru Nasabah PNM Mekaar di Sujud Pertama
-
PT PII Kemenkeu Jamin 55 Proyek Infrastruktur, Kantongi Investasi Rp 573 Triliun
-
Survei: Orang Indonesia Masuk Mode Bertahan, Gaya Hidup Frugal Jadi Tren
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Orang RI Mulai Malas Ambil Kredit, Ini Buktinya
-
Mentan/Kabapanas Tegaskan: Papua Sudah Bisa Mandiri Pangan Seperti Pulau Lainnya pada 2026
-
Kemenkeu Siapkan Rp 210,4 Triliun untuk Anggaran Ketahanan Pangan 2026, Naik dari Rp 144,6 T
-
Daftar Pemilik Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Publik Punya Jatah 'Kecil'?
-
4 Kabupaten di Aceh Masih Gelap Gulita, PLN Akui Kesalahan Data ke Menteri Bahlil