Suara.com - Pengamat politik Ujang Komarudin melihat ada peluang bagi PKB, PKS dan PDIP untuk berfusi atau berkoalisi mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta. Ketiga partai itu tidak mustahil bersama, kendati dalam pemilihan presiden kemarin berbeda pilihan.
Peluang berkoalisi mengusung Anies Baswedan terbuka seiring ketiga partai yang menampakkan minatnya terhadap eks gubernur Jakarta tersebut. Bahkan, PKB secara resmi pada Rabu (12/6/2024) hari ini mengumumkan mendukung Anies.
Sementara PKS menyampaikan Anies masuk di daftar kandidat utama bakal cagub Jakarta. Sedangkan PDIP belakangan elitenya mulai melirik dengan memuji Anies.
Menurut Ujang, pembentukan koalisi didasarkan terhadap kepentingan pragmatis dan taktis saja. Berdasarkan itu, PKB, PKS, dan PDIP bisa berkoalisi bila memang memiliki kepentingan yang sama.
"Jadi soal mungkin, ya mungkin saja. Mungkin ketemu, mungkin juga tidak," kata Ujang dihubungi, Rabu (12/6/2024).
Meski memungkinkan berkoalisi, ketiga partai tersebut akan terbentur hambatan bila mereka sama-sama menginginkan posisi calon wakil gubernur. Menurut Ujang posisi cawagub merupakan faktor utama yang menjadi penghambat berkoalisi.
"Hambatannya yaitu soal calon wakil gubernur. Mungkin calon wakil gubernurnya itu dari PDIP, ya PDIP akan mau. Kalau calon wakil gubernurnya Anies dari PKS, PKS akan mau," kata Ujang.
Lebih menjadi penghambat apabila cawagub yang diusung justru di luar dari kader tiga partai tersebut. Ujang menyontohkan, bila Anies diusung berduet dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
"Tapi kalau calon wakil gubernurnya Anies itu dari pihak lain, ataupun Kaesang misalkan ditawarkan ya tentu PDIP dan PKS tidak akan mau," kata Ujang.
Baca Juga: Anak Jokowi Ngarep Jadi Cawagub usai Anies Dapat Dukungan dari PKB Maju Pilgub Jakarta
Berita Terkait
-
Anak Jokowi Ngarep Jadi Cawagub usai Anies Dapat Dukungan dari PKB Maju Pilgub Jakarta
-
Siapa Muhammad Munir Rekan Baru Grace Natalie di MIND ID? Eks Ajudan SBY
-
PKB Ngebet Sandingkan Anies-Kaesang Di Pilgub DKI
-
Deretan Keluarga Jokowi Ini Dapat Jabatan Strategis di Pemerintahan, Siapa Saja?
-
Wakil Ketua KPK Akui Ada Disposisi Agar Hasto Tak Dicekal Ke Luar Negeri
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024