Suara.com - Meki Nawipa, Calon Gubernur Papua Tengah, memiliki kisah hidup yang sarat dengan tekad kuat dalam mengenyam pendidikan, meski menghadapi berbagai tantangan.
Dalam sebuah wawancara, Meki mengenang masa lalunya di kampung, di mana ia melihat banyak temannya terpaksa menjalani hidup tanpa kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
"Saya sedih lihat mereka,” ujar Meki dalam akun Instagram mekinawipa_.
"Saya bilang sama bapak saya, saya tidak usah sekolah-sekolah kehutanan, sekolah polisi hutan, tidak usah. (Saya ingin) jadi doktorandus," ujarnya.
Keputusan Meki untuk mengejar cita-citanya bukanlah hal yang mudah. Ia merasa harus menempuh jalur yang berbeda.
Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP di kampung halamannya, Meki menetapkan sebuah target besar untuk melanjutkan pendidikan di Jayapura, ibu kota Provinsi Irian Jaya pada waktu itu.
"Tidak boleh di Nabire, tidak boleh di Manokwari, harus di Jayapura,” kenangnya.
Keputusan ini mencerminkan tekad yang sudah tertanam sejak usia dini. Namun, perjalanan Meki tidak berhenti di Jayapura. Ia mengarahkan pandangannya lebih jauh lagi, ke Jakarta, Ibu Kota Indonesia. Tekadnya itu didasari dengan keyakinan bahwa ia harus belajar di sana untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi.
"Setelah saya di Jayapura, saya harus sekolah di Jakarta, tidak boleh di Bogor, tidak boleh di Palu, tidak boleh di Jogja. Harus di Ibu Kota Negara Republik Indonesia ini,” jelas Meki.
Baca Juga: 4 Suku di Timika Siap Kawal Meki Nawipa-Deinas Geley untuk Memenangkan Pilkada Papua Tengah
Tapi ambisi Meki tak berhenti di tanah air. Baginya, Jakarta hanyalah batu loncatan. Tujuannya berikutnya adalah luar negeri, di mana ia bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.
“Setelah saya sudah injak Jakarta, saya harus injak luar negeri, apapun ceritanya,” tegasnya.
Namun, perjalanan Meki tak selalu mulus. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia mengalami masa sulit.
"Setelah sampai saya selesai itu, tidak ada duit, saya pulang ke kampung menganggur satu tahun. Menganggur, karena tidak punya uang," katanya.
Meski menghadapi masa-masa sulit, ia tetap berdiri teguh pada keyakinannya. Meki juga mengungkapkan penyesalannya melihat teman-temannya di kampung yang tidak memiliki kesempatan seperti dirinya.
"Saya sedih melihat teman-teman sekolah, karena mereka tidak punya kesempatan lain untuk sekolah. Akhirnya mereka harus menikah, punya anak, tinggal di kampung jadi petani," kenang Meki.
Namun, ia menyadari bahwa pilihan hidup sering kali terbatas oleh keadaan.
Bagi Meki, pendidikan adalah jalan keluar dari keterbatasan. Meski ia telah menempuh perjalanan yang penuh tantangan, impiannya tetap terjaga.
Meki Nawipa adalah sosok yang tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memberikan inspirasi bagi generasi muda Papua agar terus mengejar pendidikan dan menggapai cita-cita yang tinggi.
"Kalau waktu bisa kita rewind, kita putar kembali..." ujar Meki, mengenang masa lalu yang penuh pelajaran.
Kisah hidupnya menjadi bukti bahwa tekad kuat mampu membawa seseorang melampaui batas-batas yang ada.
Kontributor : Elias Douw
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024