Suara.com - Belakangan ini berbagai media santer memberitakan kasus yang sangat memprihatinkan yaitu, kasus sodomi pada anak yang terjadi di sebuah sekolah internasional di Jakarta.
Akibat kejadian tersebut, korban sodomi tak hanya mengalami guncangan psikis, tetapi juga kondisi fisiknya berisiko tinggi mengalami berbagai penyakit.
Dokter Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan bahwa seks anal yang dialami korban sodomi berdampak pada kesehatan saluran cernanya.
"Anus atau dubur memang tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar, karena bagian itu berperan sebagai tempat lewatnya feses atau kotoran, sehingga jelas bahwa anus bisa menjadi sumber infeksi," jelasnya melalui email yang diterima suara.com, Sabtu (19/4/2014).
Selain itu, lanjut Ari, karena dubur tidak disiap menerima masuknya benda dari luar, maka bila ada benda yang dimasukkan secara paksa tanpa diberikan lubricant (pelumas) akan menyebabkan dinding anus dan bagian poros usus (rektum) rentan mengalami luka.
Kondisi luka tersebut, tambah dia, tentu saja akan memudahkan sang korban tertular berbagai penyakit infeksi dari orang yang melakukan seks anal.
"Risiko terjadi luka juga akan bertambah banyak jika proses seks anal dilakukan secara paksa. Akibatnya, berbagai penyakit infeksi karena hubungan seksual (sexually transmitted disease/STD) pun mudah ditularkan melalui hubungan seks anal ini," jelas Ari merinci.
Berbagai penyakit STD tersebut, lanjut dia, antara lain HIV, Herpez simplex, hepatitis B, hepatitis C dan human papiloma virus (HPV). Selain itu, infeksi bakteri juga bisa terjadi antara lain gonorea, khlamidia, syphilis dan shigelosis.
Pasien dengan infeksi bakteri, kata Ari, bisa saja mengalami diare yang berdarah dan berlendir, mengalami luka-luka terinfeksi bahkan timbul bisul, serta radang di seputar dubur dan rektum. "Timbul nyeri dan nyeri semakin terasa saat buang air besar," katanya lagi.
Namun dampak yang paling berbahaya dari seks anal, ungkap Ari, adalah kanker anus. Risiko ini, kata dia, bisa terjadi pada lelaki dan perempuan. Dan perlu diketahui bahwa risiko tersebut lebih tinggi terjadi pada orang di bawah usia 30 tahun.
"Sejauh ini saya beberapa kali mendapat kasus kanker anus berumur di bawah 30 tahun dan berhubungan dengan riwayat seks anal. Umumnya mereka melakukan seks anal dari partnernya," bebernya.
Dari beberapa literatur , lanjut Ari, kebiasaan seks anal biasanya dilakukan terinpirasi dari film porno yang ditontonnya.
"Oleh karena itu dengan kemudahan mendapatkan film porno melalui internet kebiasaan seks anal akan terus meningkat dari waktu ke waktu," imbuhnya prihatin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
-
Viral 'Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat', Berapa Uang Belanja Ideal Menurut Islam?
-
Kapan Pelantikan PPPK Paruh Waktu 2025? Ketahui Jadwal Resminya
-
Makan Pakai Sendok vs Tangan, Mana Lebih Sehat? Disinggung Prabowo di Tengah Kasus MBG