Suara.com - “Sesuatu itu terasa berarti ketika sulit ditemukan. Tak ada kata terlambat. Mari, hijaukan bumi, lindungi air, birukan langit”. Itulah kata-kata yang tertulis di prasasti yang menyambut pengunjung Hutan Kota 2, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan. Prasasti bertanggal 18 Juni 2006 ini ditandatangani Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar.
Tak jauh dari prasasti itu, sebuah papan besar yang memampang aturan yang harus ditaati para pengunjung. Aturan itu antara lain kewajiban meminta izin tertulis dari pengelola bagi mereka yang melakukan kegiatan promosi, foto pre-wedding, shooting film, dan event komersial lainnya.
Pengunjung juga dilarang membawa senjata tajam, memberi tip, menitipkan uang kepada petugas atau yang mengaku petugas, dilarang melakukan perbuatan asusila, dan hal-hal lain yang bisa mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengunjung lain.
Pengelola tentu saja juga melarang pengunjung melakukan aksi corat-coret, membawa hewan peliharaan maupun kendaraan bermotor, serta membuang sampah sembarangan.
Setelah membaca aturan ini, pengunjung bisa memasuki area Taman Kota melalui sebuah jembatan gantung yang membentang di atas sungai yang konon merupakan anak Sungai Cisadane. Sungai ini cukup lebar, dengan air coklat pekat mengalir perlahan. Tapi hijau rumput di sisi kanan dan kiri sungai, dan pohon pinus dan cemara yang cantik terawat menyamarkan pemandangan ini.
Gemericik air mengalir, kian samar saat saya sampai di seberang di mana terdapat jalan bercabang. Masing-masing mengarah ke sebuah area terbuka yang biasa menjadi tempat digelarnya berbagai acara seremonial, senam massal, main skateboard, dan kegiatan olahraga lainnya.
Para pecinta sepeda gunung, mungkin akan menyukai kawasan berbukit yang gundul dengan tanah merahnya. Oleh pengelola area ini memang ditujukan bagi pesepeda gunung yang ingin bergowes ria. Terdapat pula track yang didesain untuk para pengunjung yang ingin jogging atau sekedar berjalan-jalan. Bagi yang ingin bersantai atau duduk-duduk saja, tersedia bangku-bangku yang menyerupai batang pohon besar.
Sayang, saat suara.com mengunjungi Hutan Kota ini, banyak sampah bertebaran. Ketersediaan tempat sampah memang masih kurang untuk Hutan Kota seluas ini. Namun, Taman Kota 2 BSD membawa saya benar-benar merasa seolah sedang berada di hutan, tanpa harus jauh-jauh ke luar kota. Apalagi untuk berkunjung ke taman yang terletak di kawasan Taman Tekno BSD City ini, pengunjung tak dipungut biaya sepeserpun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Profil Jeon Hye Bin: Artis Korea Kemalingan di Bali, Rugi Ratusan Juta
-
Dari Posyandu Hingga Maggot: Kisah Inspiratif Gerakan Masyarakat Ciptakan Lingkungan Sehat
-
Nagita Slavina Makan Cokelat Louis Vuitton, Harganya Fantastis tapi Tetap Dibagi-bagi
-
Siapa Irfan Ghafur? Trending usai Bikin Video 10 Menit bareng Ariel Tatum
-
Aceh Mati Listrik 3 Hari: Bisakah Warga Menuntut Ganti Rugi?