Suara.com - Berurusan dengan persaingan antar saudara bukanlah tugas mudah. Anak akan bersaing untuk menjadi lebih baik dan mengungguli saudaranya. Tapi Anda tak harus terlalu khawatir, karena meski terlihat bersaing pada dasarnya mereka sangat menyayangi. Coba saja, jika salah satu menginap di rumah temannya yang lain pasti dengan segera merindukan kehadirannya.
Menurut psikolog, ini reaksi yang wajar di usia kanak-kanak untuk mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya. Dan perhatian itu, khusunya bagi sang kakak, yang sebelumnya mungkin sangat berlimpah kini tak lagi bisa diperoleh secara gratis. Sebagai orang tua, Anda hanya perlu bersikap seadil mungkin dan menjadi penyeimbang rasa sayang dan persaingan antara mereka.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menangani persaingan antara saudara. Yang pertama adalah menyiapkan sang kakak untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi. Secara perlahan biasakan dia dengan ide menjadi seorang kakak. Kenalkan si adik sejak masih dalam kandungan.
Setelah si adik lahir dan berumur beberapa bulan, masalah yang biasa timbul adalah berebut mainan. Jangan terlalu mendesak si kakak membagi semua mainannya. Sisihkan beberapa mainan untuk bersama, tapi jangan lupa juga berikan hak untuk satu dua mainan untuk masing-masing.
Menentukan 'teritori' bagi masing-masing anak juga efektif untuk menangani persaingan antar saudara. Ini untuk melindungi daerah masing-masing dari serangan saudaranya sekaligus menanamkan pada anak tentang menghormati hak orang lain dan menjaga miliknya.
Jangan bernegosiasi dan bersikaplah tegas dalam menegakkan aturan. Ini penting untuk mengajar anak bagaimana mereka harus bersikap satu sama lain.
Berikan peran positif pada anak yang lebih tua. Saat pesta ulang tahun si adik misalnya, libatkan si kakak. Mintai pendapatnya hadiah apa yang akan diberikan agar dia tisak merasa ditinggalkan.
Membagi waktu dan perhatian seadil mungkin. Ingat persaingan, adalah taktik untuk mendapatkan perhatian Anda tertuju pada mereka bukan pada saudara mereka. Terakhir, selalulah menjadi contoh yang baik bagi anak-anak Anda. Karena metode menyelesaikan persaingan dan menyelesaikan konflik akan diikuti oleh anak-anak Anda. (boldsky.com )
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Promo Superindo Hari Ini 4 Oktober 2025: Oktofest Food Festival Diskon Gila!
-
Ramalan Zodiak 4 Oktober 2025: Peluang Finansial dan Asmara Sagitarius hingga Virgo
-
Lebih dari Sekadar Kopi: Eksplorasi Rasa dan Gaya Hidup di Cafe Brasserie Expo 2025
-
5 Pesantren Modern Terbaik di Indonesia Beserta Estimasi Biaya Masuknya
-
5 Rekomendasi Serum Bulu Mata Terbaik agar Lentik, Pernah Coba?
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Boleh Mengundurkan Diri? Simak Aturan dan Konsekuensinya
-
5 Rekomendasi Serum Niacinamide untuk Mencerahkan Wajah Mulai Rp30 Ribuan
-
5 Shio Paling Beruntung di Oktober 2025, Karier hingga Asmara Mulus
-
Terpopuler: Ranking Kampus Gibran di Dunia Terungkap, Pemilik Akun Bjorka Dibekuk Polisi
-
Siap-Siap, Festival Gaya Hidup Terbesar Jakarta Bakal Hadir: Ada 700+ Tenant dan Bintang K-Pop!