Suara.com - Warga Banda Aceh, dan masyarakat Aceh secara umum memiliki tradisi unik menyambut pertengahan bulan Ramadan. Mereka biasanya menggelar kenduri Ramadan, di mana warga memasak daging dalam belanga atau Kuah Beulangong kemudian dibagi-bagikan kepada warga kurang mampu.
Tradisi kenduri dengan memasak puluhan belanga daging sapi atau kambing yang rutrin dilaksanakan setiap bulan ramadan itu, dibagikan kepada masyarakat, anak yatim, janda miskin sebagai bentuk kebersamaan di bulan puasa dan selain menjalin silaturahmi antara warga desa dengan desa yang lain.
Sementara warga Binjai Sumatera Utara, menyambut pertengahan bulan Ramadan, dengan menggelar kenduri ketupatan melewati 15 hari Ramadhan. Dalam kenduri ini hanya menghidangkan ketupat sebagai menu utama yang disantap usai melaksanakan doa syukuran.
"Ini dilakukan setiap melewati hari ke 15 puasa Ramadan, di mana hampir seluruh warga lingkungan membuat sarang ketupat di rumah masing-masing," kata Kelurahan Sumber Karya Kota Binjai Mahruzar, di Binjai, Selasa (15/7/2014) sebagaimana dikutip kantor berita Antara.
Sarang ketupat yang dibuat ini bukan untuk dijual sebagai pertanda menyambut datangnya lebaran, namun sarang ketupat yang dibuat dari daun kelapa muda atau yang dikenal dengan sebutan janur ini sengaja dibuat warga dan diisi dengan beras ketan dan diolah hingga masak.
Kemudian ketupat yang sudah jadi ini akan dibawa ke masjid dan dikumpulkan dengan ketupat buatan warga lainnya, lalu menjadi menu utama saat digelarnya acara kenduri ketupatan usai sholat Taraweh malam harinya.
"Ini sudah menjadi tradisi warga di sini. Hampir seluruh warga di sini ikut melaksanakan tradisi ini, karena di sini bermukim warga dari etnis Banten," katanya.
Ketupat, bagi warga setempat, melambangkan mereka telah melaksanakan puasa Ramadan selama 15 hari atau setengah bulan. Selain bentuk wujud syukur atas nikmat kesehatan doa ini juga sebagai bentuk harapan agar mereka bisa terus melaksanakan ibadah puasa hingga memasuki lebaran nanti.
Makanya sebelum warga memakan ketupat yang dikumpulkan dari seluruh warga, semua yang hadir mulai membacakan doa syukur dan memohon kesehatan kepada Tuhan. agar warga bisa menyempurnakan ibadah puasanya.
Mahruzar berharap kenduri ketupatan ini bisa dilestarikan, sehingga tradisi nenek moyang etnis Banten yang pertama kali berdomisili di lingkungan ini bisa tetap terjaga dan berkembang. "Ini merupakan tradisi saja, tak ada hal lain," tegasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Di Balik "New Horizon": Kolaborasi Seni dan Material yang Memukau di Art Jakarta 2025
-
Urutan Skincare Malam untuk Usia 30-an, Lengkap dengan Rekomendasi Produk Terjangkau
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Plantar Fasciitis, Nyaman Bebas Nyeri
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!
-
Arti We Should All Be Feminists, Pesan di Kaus Andika Kangen Band yang Gemparkan Synchronize Fest