Suara.com - Anak layangan alias "alay" hingga kini masih menjadi buah bibir masyarakat. Fenomena anak layangan, menurut editor lembaga riset Katadata, Aria W. Yudhistira karena gencarnya ekspansi industri kapitalisme yang didukung oleh keterbukaan informasi.
"Informasi memegang peranan penting bagi terbentuknya subkultur baru. Keterbukaan informasi memberikan pengetahuan secara cepat mengenai perkembangan yang terjadi di belahan dunia lain," kata Aria saat diskusi Ngobrol Pintar di Jakarta, Jumat (31/10/2014) malam.
Ia menjelaskan istilah "alay" yang menjadi populer pada pertengahan 2010 adalah sebutan untuk anak muda yang berbusana berlebihan dan dianggap kampungan.
Banyak juga yang menyebut "alay" berasal dari kalangan anak muda kelas menengah bawah yang ingin masuk dalam lingkaran budaya konsumsi global.
Aria menilai alay merupakan anak muda yang ingin menggunakan produk busana kelas atas, namun mereka hanya mampu memakai produk imitasi karena keterbatasan modal.
Sejak pasca Orde Baru, kata dia, informasi dapat diakses dari berbagai sumber sehingga masyarakat mendapatkan informasi tentang budaya pop yang sama yang membawa mereka ke dalam budaya konsumsi.
"Televisi bukan sekadar kotak kaca yang memberikan citraan imajinasi bagi penontonnya, tetapi juga memberikan sarana bagi masyarakat untuk melompat ke kelas status di atasnya," kata penulis buku "Dilarang Gondrong! Praktik Kekuasaan Orde Baru terhadap Anak Muda pada Awal 1970-an" itu.
Ia berpendapat acara ajang bakat di televisi memberi kesempatan pada masyarakat untuk masuk ke dalam dunia hiburan dan menjadi populer yang sebelumya hanya diberikan kepada kelas masyarakat menengah atas.
"Di sisi lain banyak juga bermunculan anak muda yang kreatif dengan gerakan 'Do It Yourself'. Namun persoalannya sejauh mana kebebasan tersebut memunculkan beragam kreativitas," kata alumni Departemen Sejarah Universitas Indonesia itu. (Antara)
Berita Terkait
-
3 Mobil Bekas dengan Desain Futuristik, Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian
-
5 Mobil Bekas Murah Irit Bensin dan Jarang Masuk Bengkel, Cocok untuk Pemula
-
Dompet Digital Gemuk Dadakan? Ini 3 Link Aktif DANA Kaget untuk Diklaim
-
Bedah Tuntas Kontroversi Rahayu Saraswati: 4 Poin Viral yang Berujung Mundur dari DPR
-
Pramono Anung: Banyak Anak Muda Jakarta Takut Nikah karena Harga Rumah Tak Terjangkau
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
7 Rekomendasi Parfum Murah dengan Wangi Mewah, Tercium dari Jarak Jauh
-
5 Aroma Parfum yang Bikin Emak-Emak Arisan Auto Wangi Sepanjang Hari!
-
6 Pilihan Bedak Tabur yang Bikin Glowing Tahan Lama, Harga Terjangkau!
-
5 Sepatu Lari Lokal Pilihan untuk Daily Runmu!
-
5 Sepatu Running Harga Rp100 Ribuan: Lari Nyaman, Dompet Tetap Aman
-
Kesehatan Generasi Muda Terancam Dampak Buruk Boba dan Kopi Kekinian
-
Rahasia Koleksi Perhiasan Terbaru Happy Salma Terungkap!
-
5 Skincare Pencerah Wajah dalam 7 Hari yang Terdaftar BPOM, Murah, dan Aman
-
Apakah September Ada? Ini Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Biar Siap Cair
-
Terpopuler: Jam Tangan hingga Cara Healing Unik Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa