Suara.com
Memakai batu cincin kini menjadi ngetren lagi. Tak hanya warga desa, bahkan sampai kota. Banyak orang yang sekarang hobi berburu batu, baik untuk dipakai atau sekedar koleksi.
Salah satu pusat penjualan batu di Jakarta adalah belakang Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur. Pasar batu ini terletak di gang kecil.
Salah satu pusat penjualan batu di Jakarta adalah belakang Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur. Pasar batu ini terletak di gang kecil.
Di sini tak hanya tersedia batu yang sudah siap pakai, tapi juga yang masih bahan.
Salah satu pedagang batu yang ditemui suara.com bernama Atuk (44). Ia mengatakan menyediakan batu akik dari berbagai daerah.
Di atas lapak yang berukuran 1x1 meter, batu-batu tersebut dipajang. Ada batu Bacan dari Ternate, Maluku Utara, Sungai Dareh dari Sumatera Barat, dan Lumut Aceh.
Atuk menjelaskan batu Bacan yang dia jual ada dua jenis, yaitu Bacan Palamea dan Doko. Kemudian, ada lagi baru lumut Sungai Dareh, Solar dan lumut Aceh dan Kalimaya Banten.
Menurut Atuk batu akik yang saat ini sedang booming adalah jenis Bacan.
"Sekarang yang lagi banyak dicari adalah batu Bacan," kata Atuk.
Karena banyak diburu anggota masyarakat, batu Bacan yang berasal dari kepulauan Bacan, Maluku Utara, ini menjadi primadona. Nilai jualnya juga menjadi lebih mahal dibandingkan batu akik jenis lainnya.
"Bacan yang mahal itu adalah yang bagus, yang sudah kristal (mengkilap)," kata warga asal Banten.
Batu Bacan yang terpajang di lapaknya telah menjadi cincin yang diikat dengan logam dan perak. Harga jualnya berkisar mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Tapi tenang saja, harganya masih bisa dinego.
"Batu Bacan yang ukuran kecil saya jual Rp500 ribu, kalau yang ukuran besar harganya berbeda-beda. Rata-rata jutaan, tergantung bersihnya (kejernihan batu). Yang paling mahal saya menjual batu Bacan seharga Rp700 juta tahun 2012," kata Atuk yang telah menggeluti bebatuan selama 20 tahun.
Atuk mengaku para pengunjung yang membeli di tokonya berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari wiraswasta, pegawai negeri, sampai pengusaha. Namun, memang batu yang ia jual tidak memiliki sertifikat khusus. Tapi itu tidak masalah, orang yang hobi tetap saja suka dan percaya.
"Pelanggan saya rata-rata orang yang sudah mengerti batu. Jadi gak perlu pakai sertifikat," tuturnya.
Salah satu pedagang batu yang ditemui suara.com bernama Atuk (44). Ia mengatakan menyediakan batu akik dari berbagai daerah.
Di atas lapak yang berukuran 1x1 meter, batu-batu tersebut dipajang. Ada batu Bacan dari Ternate, Maluku Utara, Sungai Dareh dari Sumatera Barat, dan Lumut Aceh.
Atuk menjelaskan batu Bacan yang dia jual ada dua jenis, yaitu Bacan Palamea dan Doko. Kemudian, ada lagi baru lumut Sungai Dareh, Solar dan lumut Aceh dan Kalimaya Banten.
Menurut Atuk batu akik yang saat ini sedang booming adalah jenis Bacan.
"Sekarang yang lagi banyak dicari adalah batu Bacan," kata Atuk.
Karena banyak diburu anggota masyarakat, batu Bacan yang berasal dari kepulauan Bacan, Maluku Utara, ini menjadi primadona. Nilai jualnya juga menjadi lebih mahal dibandingkan batu akik jenis lainnya.
"Bacan yang mahal itu adalah yang bagus, yang sudah kristal (mengkilap)," kata warga asal Banten.
Batu Bacan yang terpajang di lapaknya telah menjadi cincin yang diikat dengan logam dan perak. Harga jualnya berkisar mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Tapi tenang saja, harganya masih bisa dinego.
"Batu Bacan yang ukuran kecil saya jual Rp500 ribu, kalau yang ukuran besar harganya berbeda-beda. Rata-rata jutaan, tergantung bersihnya (kejernihan batu). Yang paling mahal saya menjual batu Bacan seharga Rp700 juta tahun 2012," kata Atuk yang telah menggeluti bebatuan selama 20 tahun.
Atuk mengaku para pengunjung yang membeli di tokonya berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari wiraswasta, pegawai negeri, sampai pengusaha. Namun, memang batu yang ia jual tidak memiliki sertifikat khusus. Tapi itu tidak masalah, orang yang hobi tetap saja suka dan percaya.
"Pelanggan saya rata-rata orang yang sudah mengerti batu. Jadi gak perlu pakai sertifikat," tuturnya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Erina Gudono Unggah Momen Tedhak Siten Bebingah, Berapa Usia Ideal Bayi saat Melakukannya?
-
Gabriel's Coffee Eatery: Kafe Pet-Friendly Kekinian yang Wajib Dicoba di Gading Serpong!
-
Siap Kaya Raya? 3 Zodiak Ini Diprediksi Banjir Rezeki selama Oktober 2025
-
3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
-
5 Cara Membedakan Sepatu Puma Speedcat Asli dan KW dari Tampilannya
-
Tembus Rp1 M? Harga Cincin Lamaran Syifa Hadju dari El Rumi Jadi Sorotan
-
Silsilah Keluarga Putri Tanjung, Rumah Tangganya dengan Guinandra Jatikusumo Diisukan Retak
-
Apa Pekerjaan Guinandra Jatikusumo? Rumah Tangganya dengan Putri Tanjung Dikabarkan Retak
-
Kisah Keluarga Syifa Hadju, Ibunya Sempat Berjuang Jadi Single Parent
-
OTW Jadi Mantu Maia Estianty, Pendidikan Syifa Hadju Tak Kalah Mentereng dari El Rumi