Suara.com - Panitia Festival Buah Lokal di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyediakan durian gratis kepada para pengunjung yang memadati Taman Blambangan, Sabtu (28/3/2015).
Durian yang disusun pada potongan bambu menyerupai gunungan itu menjadi rebutan pengunjung yang memadati Taman Blambangan yang juga sebagai tempat pembukaan festival kuliner sego tempong.
Festival buah itu sendiri menyajikan beragam komoditas hortikultura, seperti durian, semangka, melon, rambutan, pisang, buah naga, jeruk, jambu biji, belimbing. Selain itu, ada sayuran, cabai dan tomat.
Terdapat 36 anjungan buah yang menjajakan buah-buahan khas Banyuwangi, termasuk durian merah yang memiliki cita rasa legit atau manis.
Selain durian merah, durian lokal sebangsa durian kasur, bokor, lei, dan durian bajul juga tampak memenuhi festival itu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan lewat festival itu diharapkan bisa menjadi sarana promosi buah lokal asal Banyuwangi dan mendongkrak pendapatan petani buah.
"Selain meningkatkan nilai jual dan keuntungan pedagang buah, festival ini digelar sebagai ajang belajar melayani pembeli dengan penyiapan kemasan yang baik," ujar dia.
Dalam festival ini, pengunjung bisa memborong buah dengan harga murah. Buah manggis, misalnya, yang biasanya dijual Rp13 ribu per kg, di festival hanya dijual Rp9 ribu per kg.
Begitu juga dengan jambu kristal yang biasanya satu kilogram mencapai Rp20 ribu, di festival cukup Rp15 ribu.
Anas menambahkan Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen untuk melakukan penguatan petani hortikultura dengan memproteksi komoditas buah lokal seiring maraknya serbuan buah impor yang masuk ke Indonesia.
Menurut dia, sejumlah langkah nyata telah diambil, antara lain dengan melarang semua PNS untuk menyajikan buah impor dalam setiap acara.
"Ini juga sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mengembangkan dan melindungi buah lokal Banyuwangi. Juga sebagai langkah awal kami untuk mengajak masyarakat gemar makan buah, khususnya buah lokal," ujar Anas.
Saat ini produktivitas buah di Banyuwangi terus mengalami peningkatakan. Misalnya, pada tahun 2012, produksi buah naga sebanyak 12.936 ton, pada 2013 meningkat menjadi 16.631 ton.
"Pada tahun 2014 meningkat secara signifikan menjadi 28.819 ton. Sementara manggis dari 8.644 ton pada 2012 terus meningkat menjadi 16.224 ton pada 2014," katanya. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound