Model
Sedang ingin mengubah warna rambut Anda? Mungkin tren yang dilansir Matrix Indonesia baru-baru ini bisa memberi inspirasi. Musim ini, Matrix secara global melansir tren pewarnaan, cutting, dan penataan rambut yang terinspirasi oleh seni yang menjadi kiblat budaya pop AS, yaitu seni graffiti.
Keseluruhan koleksi dikemas dalam payung besar bertajuk "Graffiti Nation", produk ini telah sukses diluncurkan di lebih dari 50 negara. Graffiti Nation menampilkan teknik pewarnaan berpadu teknik penataan dan cutting yang begitu dinamis, khas seni graffiti yang identik dengan street-style yang ikonik.
Dalam peluncurannya di Jakarta, Selasa (7/3/2015) Graffiti Nation hadir dalam 15 tampilan model, yang merupakan karya Matrix Australia Artist Collective, Uros Mikic, yang didampingi pemenang Matrix Hairdresser Contest tahun 2012/2013, Andri Tanzil dan Laksmana Jaka Wiedy, serta Cecilia Tan sebagai perwakilan hairdresser dari Matrix Exclusive Salon Partner, dan Matrix Education Team.
Seni graffiti yang menjadi ekspresi kebebasan para seniman sejak era tahun 1960an, dicerminkan Graffiti Nation lewat penegasan teknik pewarnaan grafis yang khas. Garis warna tegas layaknya graffiti, menjadi ciri utama koleksi ini, dipadukan dengan teknik cutting yang lembut sehingga tampilan pun menjadi lebih penuh kejutan.
Koleksi ini juga menampilkan teknik pewarnaan baru yaitu 3D shading yang membingkai garis-garis warna bold yang diciptakan sehingga efek 3D lebih terasa. Pada keseluruhan koleksi, tekstur rambut ditata dengan sangat fleksibel dan alami. Di Indonesia, Matrix Indonesia meluncurkan tiga gaya dari koleksi Graffiti Nation.
“Tren Graffiti Nation mendapat sambutan luar biasa dari industri hairdressing dunia ketika dilansir. Kami mengadaptasi tiga gaya yang sangat sesuai dengan karakter serta gradasi warna kulit konsumen di Indonesia, yaitu Ridged Flames, City Wave dan Downtown Halo. Pilihan warna-warna produk dan teknologi Matrix memudahkan para hairdresser untuk menciptakan koleksi Graffiti Nation yang begitu digemari oleh konsumen," ujar Satria Bakti, Business Unit Manager Matrix Indonesia.
New York menjadi cikal bakal lahirnya seni graffiti, hingga akhirnya menjadi pergerakan seni di tahun 1971 oleh seniman muda, Taki183.
Graffiti kemudian berkembang menjadi seni yang lebih harmonis dan dikenal dengan nama mural pada pertengahan 1970an, hingga akhirnya menjadi bagian dari produksi visual untuk pementasan seni, film hingga video para selebritas dunia. Para seniman kelas dunia seperti Jean-Michel Basquiat dan Keith Harring menerjemahkan graffiti menjadi seni bernilai tinggi dengan karya-karya yang abadi.
Hingga saat ini, graffiti dapat ditemukan mulai dari bentuk mural di tepi jalan hingga galeri termahal. Kehadirannya telah menginspirasi dunia seni, film, fashion, kecantikan, interior dan musik.
Keseluruhan koleksi dikemas dalam payung besar bertajuk "Graffiti Nation", produk ini telah sukses diluncurkan di lebih dari 50 negara. Graffiti Nation menampilkan teknik pewarnaan berpadu teknik penataan dan cutting yang begitu dinamis, khas seni graffiti yang identik dengan street-style yang ikonik.
Dalam peluncurannya di Jakarta, Selasa (7/3/2015) Graffiti Nation hadir dalam 15 tampilan model, yang merupakan karya Matrix Australia Artist Collective, Uros Mikic, yang didampingi pemenang Matrix Hairdresser Contest tahun 2012/2013, Andri Tanzil dan Laksmana Jaka Wiedy, serta Cecilia Tan sebagai perwakilan hairdresser dari Matrix Exclusive Salon Partner, dan Matrix Education Team.
Seni graffiti yang menjadi ekspresi kebebasan para seniman sejak era tahun 1960an, dicerminkan Graffiti Nation lewat penegasan teknik pewarnaan grafis yang khas. Garis warna tegas layaknya graffiti, menjadi ciri utama koleksi ini, dipadukan dengan teknik cutting yang lembut sehingga tampilan pun menjadi lebih penuh kejutan.
Koleksi ini juga menampilkan teknik pewarnaan baru yaitu 3D shading yang membingkai garis-garis warna bold yang diciptakan sehingga efek 3D lebih terasa. Pada keseluruhan koleksi, tekstur rambut ditata dengan sangat fleksibel dan alami. Di Indonesia, Matrix Indonesia meluncurkan tiga gaya dari koleksi Graffiti Nation.
“Tren Graffiti Nation mendapat sambutan luar biasa dari industri hairdressing dunia ketika dilansir. Kami mengadaptasi tiga gaya yang sangat sesuai dengan karakter serta gradasi warna kulit konsumen di Indonesia, yaitu Ridged Flames, City Wave dan Downtown Halo. Pilihan warna-warna produk dan teknologi Matrix memudahkan para hairdresser untuk menciptakan koleksi Graffiti Nation yang begitu digemari oleh konsumen," ujar Satria Bakti, Business Unit Manager Matrix Indonesia.
New York menjadi cikal bakal lahirnya seni graffiti, hingga akhirnya menjadi pergerakan seni di tahun 1971 oleh seniman muda, Taki183.
Graffiti kemudian berkembang menjadi seni yang lebih harmonis dan dikenal dengan nama mural pada pertengahan 1970an, hingga akhirnya menjadi bagian dari produksi visual untuk pementasan seni, film hingga video para selebritas dunia. Para seniman kelas dunia seperti Jean-Michel Basquiat dan Keith Harring menerjemahkan graffiti menjadi seni bernilai tinggi dengan karya-karya yang abadi.
Hingga saat ini, graffiti dapat ditemukan mulai dari bentuk mural di tepi jalan hingga galeri termahal. Kehadirannya telah menginspirasi dunia seni, film, fashion, kecantikan, interior dan musik.
Komentar
Berita Terkait
-
Sociolla Award Rilis 100 Produk Kecantikan Pilihan, Teruji oleh Pengguna Asli
-
Bukan Sekadar Tren, Inilah Peran Komunitas dalam Masa Depan Industri Kecantikan
-
Rahasia Kecantikan Ayu Ting Ting, Masuk Daftar 100 Wanita Tercantik 2025
-
5 Film Bertema Kritik atas Standar Kecantikan, Ngeri Tapi Sarat Makna
-
Siapa Midori Monet? Miss International Queen 2025 yang Kemenangannya Dibayangi Isu Rasisme
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Dilaporkan ke Polisi, Ferry Irwandi Tanggapi Santai: Main Game dan Tertawa
-
Berapa Gaji Pegawai PLN? Ini Link, Syarat, dan Cara Daftar Rekrutmen PLN 2025
-
Wajib Pakai Moisturizer sebelum Sunscreen? Begini Urutan yang Benar Menurut Dokter
-
Perjalanan Pendidikan Sabrina Chairunnisa, Rumah Tangganya Diisukan Retak
-
Mata Anies Baswedan Kedutan Usai Namanya Disebut Prabowo, Benarkah Artinya Lagi Dibicarakan Orang?
-
Urutan Skincare Glad2Glow untuk Atasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Elitnya Biaya Sekolah di SDIT Al Izzah, Orang Tua Murid Tolak MBG Karena Sudah Bayar Mahal
-
Pendidikan Kahiyang Ayu vs Arumi Bachsin, Ramai Pidato Keduanya Dibandingkan
-
Self-Care Dimulai dari Mandi, Ini Pilihan Body Wash yang Wangi Sekaligus Menutrisi Kulit
-
Perjalanan Mualaf Deddy Corbuzier Sebelum Menikahi Sabrina Chairunnisa