Suara.com - Apakah Anda sering merasa sering menahan perasaan untuk mencapai klimaks? Atau apakah Anda kerap berpura-pura mencapai klimaks, hanya karena tidak ingin menyakiti perasaan pasangan? Anda merasa marah atau tertekan karena ini? Anda merasa seks adalah aktivitas 'mekanis' atau mungkin Anda telah kehilangan minat untuk bercinta dan menghindarinya karena Anda tahu bahwa Anda tidak akan bisa mencapai klimaks?
Jika jawaban Anda atas pertanyaan di atas adalah ya, maka Anda mungkin telah mengalami gangguan orgasme atau yang juga dikenal sebagai Anorgasmia.
Seksolog Dhananjay Gambhire menjelaskan, gangguan orgasme adalah ketidakmampuan seorang perempuan untuk mencapai orgasme meskipun ia memiliki gairah yang cukup. Menurut Ghambire, gangguan ini dapat bersifat primer (perempuan tidak pernah mengalami orgasme sesekali) atau sekunder (diperoleh setelah trauma, untuk jangka waktu yang cukup lama) dan dapat berupa umum (selalu hadir) atau situasi tertentu (dengan pasangan seksual tertentu atau di tempat tertentu).
Lantas apa yang menyebabkan gangguan ini? Bisa beragam. Tapi menurut Ghambire untuk mencapai orgasme menjadi aktif mental dalam seks sama pentingnya dengan terampil secara fisik. Psikiater Vasant Mundra menambahkan ketidaktahuan perempuan tentang seks dan tubuhnya bisa menjadi salah satu penyebab. Banyak perempuan tidak tahu tubuh mereka sendiri. Bahkan mereka yang melakukan, ujarnya, terlalu malu untuk mengungkapkan keinginan mereka.
"Kekeringan akibat menopause atau faktor hormonal juga dapat menyebabkan kesulitan mencapai klimaks. Obat-obat tertentu, terlepas dari kelelahan dan kelemahan fisik atau kantuk, juga dapat menghambat perempuan untuk mengalami orgasme. Perempuan yang menderita depresi, biasanya gairahnya rendah, dan akan gagal untuk mencapai klimaks," terangnya.
Dia menjelaskan bahwa salah satu alasan umum adalah kecemasan saat bercinta. Tekanan ini menghambat seorang perempuan untuk menikmati seks. Dia akhirnya sering berpura-pura agar bisa berhenti sesegera mungkin.
Seksolog Mahinder Watsa C mengatakan, penyebab lain dari gangguan ini adalah hubungan yang kurang mesra dengan suami, yang menyebabkan perasaan putus asa dan bahkan apatis. Istri mungkin menyalahkan suami yang tak mampu memuaskan mereka. Sebaliknya, suami terima begitu saja, sehingga hubungan mereka semakin jauh.
Dr Gambhire menyebut kemungkinan pengalaman traumatis turut berkontribusi pada sindrom ini. Juga pelecehan emosional, takut hamil, takut ditolak oleh pasangan, masalah hubungan, bersalah tentang kenikmatan seksual, keyakinan budaya tentang seks juga memberikan kontribusi terhadap sindrom ini.
Efek dan jalan keluar.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakbahagiaan pada kedua pihak. Banyak pasangan akhirnya menghindari seks agar tidak menghadapi ini. Seorang perempuan mungkin berakhir menjadi mudah marah atau depresi. Hal ini sering menyebabkan kesalahpahaman, frustrasi, stres dan depresi juga.
Gangguan Orgasme pada perempuan menurut Ghambire adalah masalah sensitif, yang jika tidak diobati dapat mempengaruhi hubungan sebuah pasangan. Langkah pertama harus mendidik diri sendiri tentang masalah ini.
Konsultasi dengan seksolog menjadi faktor pentinguntuk menemukan penyebab dan pengobatan yang tepat. Konseling, psikoterapi dan terapi seks dapat dilakukan berbarengan dengan latihan yang diarahkan untuk meningkatkan rangsangan dan mengurangi hambatan fisik dan mental.
(timesofindia.com)
Berita Terkait
-
Studi Ungkap Ternyata Banyak Orang Orgasme Cuma Lewat Digeltik, Kok Bisa?
-
Studi: Perempuan yang Hisap Ganja Sebelum Berhubungan Seks Bisa Capai Klimaks dan Orgasme
-
4 Zodiak Ini Membosankan Saat Bercinta, Cancer Malas Coba Posisi Baru
-
Habib Rizieq Menikah di Usia 58 Tahun, Survei: Usia Kepala Lima Paling Berani di Ranjang
-
Apakah PMO Membatalkan Puasa? Pahami Hukum dan Penjelasannya!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam