“Yak karena sibuk kerja, ngurusin anak majikan kan sudah lelah. Nah di situ keinginan kuliah saya mulai luntur. Terus majikan saya juga berniat memperpanjang kontrak sampai 10 tahun kan karena suka kinerja saya, di situ saya mulai tergiur untuk meneruskan menjadi TKI,” katanya.
Namun, saat melihat sebuah berita dari stasiun televisi setempat -- yang menyiarkan sebuah prosesi wisuda di Universitas Al Azar, di Kairo, Mesir, Nuryati kembali bangkit. "Saat itulah saya terbangun lagi, bahwa niat saya bekerja sebagai TKI adalah untuk kuliah," ungkapnya.
Nuryati pun akhirnya kembali pulang ke Indonesia pada 2001. "Meski di Arab saya banyak uang dan mendapat majikan yang baik, tetapi karena tujuan awal saya pergi ke Arab adalah cari uang untuk kuliah, maka saya putuskan pulang. Itu kan niat saya jadi harus dilaksanakan,” ujarnya.
Tiga hari sepulang dari Arab Saudi, Nuryati langsung masuk kulian dengan mengambil jurusan hukum di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten. Jurusan itu dipilihnya untuk membantu TKI yang mengalami perlakuan tidak adil di luar negeri.
“Saya langsung ikut test, eh langsung diterima. Saat itu lah saya mulai menjalani kehidupan saya sebagai mahasiswa,” katanya.
Berbekal uang tabungan selama menjadi TKI, dan bekerja di restoran serta menjajakan makanan katering, akhirnya dalam kurun 3,5 tahun, Nuryati sukses meraih gelar sarjana predikat cum laude, tepatnya dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,8.
Empat tahun kemudian, ibu dua anak itu juga meraih gelar master bidang hukum di Universitas Jayabaya, Jakarta. Plus memperoleh sertifikat advokat dari Persatuan Advokat Indonesia.
Saat ini, Nuryati menjadi dosen di almamaternya, seraya mempersiapkan rencananya mengambil program doktoral di Universitas Padjadjaran, Bandung. "Dalam beberapa bulan ke depan, gelar doktoralnya sudah dapat diraih. Alhamdulilah. Semoga bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Dan kini Nuryati bersama rekan-rekannya (para mantan TKI) mendirikan organisasi TKI Purna Provinsi Banten. Organisasi ini nantinya dapat memberikan pendidikan bagi para TKI yang kini telah kembali ke Tanah Air.
Organisasi tersebut juga memberikan edukasi bagi para calon TKI agar memiliki keahlian sebelum berangkat ke luar negeri. Juga memberikan pemahaman kepada TKI agar tidak menghabiskan uang hasil gaji untuk berfoya-foya.
“Tujuannya jelas, agar mereka memiliki ketrampilan, wawasan dan yang terpenting tidak lagi kembali menjadi tenaga kerja di negeri orang. Yang terpenting kalau mau sukses menjadi TKI itu menambung, jangan habiskan uang hanya untuk keperluan konsumtif saja. Kan kalau dengan menabung bisa aja kita beli sawah, atau menjadi pengusaha. Kalau mau jadi pengusaha kan butuh modal dan keterampilan makanya menambung dan belajar itu kunci utama menjadi sukses,” ungkapnya.
Nuryati juga membagikan trik untuk mengantisipasi tindak kekerasan yang dapat menimpa TKI. Yakni dengan cara mencatat berbagai nomor telepon penting, seperti Konsulat atau Kedutaan Indonesia di negara itu.
Ada cara unik yang dilakukan Nuryati dalam mencatat nomer telepon-telepon penting tersebut. Dia mencatat nomor-nomor tersebut dengan kode rahasia di kerudung yang dia kenakan setiap hari.
"Misalnya angka nol, saya gambar dengan kode matahari, dan angka 1 dengan pohon kelapa. Kan ini juga biar majikan kita enggak tau kalau itu nomer telepon. Jadi" kalau dapat masalah, ya, saya dapat leluasa kirim informasi. Sebab, dokumen yang saya pegang, dibawa oleh majikan kan. Alhamdulilah selama saya di sana majikan saya enggak tahu kalau itu nomer telepon. Dan alhamdulilahnya lagi saya enggak dapat kekerasan di sana,” katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
25 Ucapan Tahun Baru 2026 yang Islami, Penuh Harapan dan Doa Baik
-
Bus Tingkat Jadi Tren Baru Liburan Jarak Jauh yang Lebih Mewah
-
Awali 2026 Lebih Sehat dan Cantik, Watsons Hadirkan Diskon Besar di Promo 1.1 New Year New Me
-
Akhir Tahun! Ini 6 Shio Paling Hoki pada 31 Desember 2025
-
9 Link Twibbon Tahun Baru 2026: Penuh Warna hingga Minimalis Elegan Semua Ada
-
Bukan Lagi Sekadar Penjaga Anak: Inilah Standar Baru Menjadi "Nanny Premium" di Ibu Kota
-
Siap Jadi Pengusaha, Begini Cara Memoles UMKM Jadi Bisnis Profesional dan Berkelanjutan
-
Promo Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Tahun Baru 2026
-
4 Face Mist untuk Kulit Berminyak agar Bebas Kilap Saat Liburan Akhir Tahun
-
5 Face Mist untuk Kulit Kering Agar Tetap Glowing saat Liburan Akhir Tahun