Sejumlah menteri anggota Kabinet Kerja dan mantan menteri akan memeriahkan perayaan Hari Puisi Indonesia 2015 yang akan dipusatkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada 5 hingga 8 September mendatang. Mereka akan membacakan puisi karya penyair Indonesia.
"Kami mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan (masih dalam konfirmasi) untuk menyampaikan pidato dan membaca puisi. Selain itu ada pembacaan puisi oleh mantan menteri Prof Dr Yusril Ihza Mahendra," kata Maman S Mahayana, salah satu panitia Hari Puisi Indonesia 2015 dalam keterangan tertulis yang diterima Antara.
Kritikus sastra yang juga dosen Universitas Indonesia itu menjelaskan bahwa Hari Puisi Indonesia akan diisi kegiatan membaca puisi, pentas puisi, musikalisasi, dan pementasan lain yang berkaitan dengan puisi.
"Mereka yang akan tampil adalah penyair, grup musikalisasi, komunitas sastra, teater, dan terbuka untuk umum. Perwakilan dari kedubes Korea Selatan, Iran, Turki, Portugis, Italia, dan Tunisia juga kami undang membacakan puisi," kata akademisi yang pernah menjadi dosen tamu di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) Korea Selatan ini.
Pihaknya juga akan menggelar diskusi buku puisi, yakni antologi Puisi Merayakan Kemerdekaan (2013) karya Acep Zamzam Noor dan Belum Dalam Lukamu (2014) karya M. Anton Sulistyo. Hadir sebagai pembahas antara lain Prof Dr Abdul Hadi WM (sastrawan), Dr Sutedjo, MHum (dosen STKIP PGRI Ponorogo) dan Tia Setiadi dengan moderator Ahmadun Yosi Herfanda.
Selain itu, juga digelar seminar internasional puisi Indonesia sebagai warga puisi dunia dengan pembicara Dr Etienne Naveau (puisi Prancis), Dr Bastian Zulyeno (dinamika puisi Parsi), utusan Atase Kebudayaan Iran (estetika puisi Parsi).
Juga hadir utusan dari Atase Kebudayaan Turki, Dr Ade Solihat (puisi Turki), H.E. Mourad Belhassen (puisi Tunisia), Atzimba (Puisi Meksiko), utusan Atase Kebudayaan Portugal (puisi Portugis).
Maman sendiri akan menyampaikan pidato kebudayaan yang dilanjutkan dengan pengumuman dan penyerahan hadiah anugerah buku puisi Indonesia dengan total senilai Rp100 juta. (Antara)
Berita Terkait
-
Menghayati Realita Hidup dari Keteduhan Kata dalam Kumpulan Puisi Kawitan
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Terinspirasi Puisi Penyair Palestina, JILF 2025 Angkat Tema Homeland in Our Bodies
-
Gubernur Pramono Anung Ingin 'Boyong' IKJ dari Cikini ke Kota Tua, Begini Reaksi Kampus
-
Mengintip Sejarah Jakarta di Pameran PustaKarsa 2025
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
Terkini
-
5 Sepatu Lokal Multifungsi, Nyaman Dipakai Lari dan Berbagai Aktivitas Mulai Rp200 Ribuan
-
7 Sunscreen Vitamin C untuk Samarkan Noda Hitam, Bikin Kulit Cerah Maksimal
-
Kisah Perempuan Tambakrejo Bangun Ketangguhan Pesisir Lewat Olahan Mangrove
-
Pesona Bira Besar: Liburan Penuh Petualangan di Kepulauan Seribu
-
Perjalanan Inspiratif Samuel Christ: Bikin Finansial Jadi Mudah Dipahami Anak Muda
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Mengandung Cica, Bisa Meredakan Jerawat
-
Generasi Muda Makin Rentan Narkoba, Pemerintah Punya Strategi Apa Untuk Lindungi?
-
Siapa Peneliti Indonesia yang Temukan Rafflesia Hasseltii? Geger Namanya Tak Disebut Oxford
-
Pekerjaan Rehan Mubarak yang Lamar Dara Arafah, Dijuluki Prince Mateen Versi Indonesia
-
Apa Arti Istilah NPC? Dipakai Anies untuk Kritik Oxford soal Penemu Rafflesia Hasseltii