Suara.com - Masyarakat Sunda di berbagai daerah di Jawa barat memiliki tradisi tahunan, Serentaun. Upacara adat panen padi masyarakat Sunda ini merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat agraris yang biasanya diramaikan ribuan masyarakat setempat. Kini tradisi yang digelar beberapa desa adat Sunda ini menjadi atraksi yang mampu menarik wisatawan, baik wistawan lokal maupun mancanegara.
Istilah Serentaun berasal dari Bahasa Sunda.Seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Serentaun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya.
Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat peladang Sunda, serentaun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala hasil pertanian yang diraih pada tahun ini, seraya berdoa agar hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang.
Beberapa desa adat yang menggelar Serentaun tiap tahunnya antara lain adalah Desa Cigugur, Kuningan; Desa Kasepuhan Banten Kidul, Desa Ciptagelar, Cisolok, Kabupaten Sukabumi; Desa adat Sindang Barang, Desa Pasir Eurih, Kabupaten Bogor; Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya, serta Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
Di desa Cigugur, Kuningan, tradisi ini digelar tiap tanggal 22 Raya Agung tahun Saka Sunda atau jatuh pada Selasa (6/10/2015). Sejak pagi, warga berduyun-duyun ke lokasi upacara yang dipusatkan di pendopo Paseban Tri Panca Tunggal, kediaman Pangeran Djatikusumah yang diyakini sudah berdiri sejak tahun 1840.
Warga datang dengan membawa berbagai hasil bumi, khususnya padi sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur masyarakat Cigugur yang mayoritas petani terhadap karunia sang pencipta. Sebagaimana layaknya sesembahan musim panen, ornamen gabah serta hasil bumi mendominasi rangkaian acara.
Hasil bumi berupa padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun itu lantas disimpan ke dalam lumbung atau dalam bahasa Sunda disebut leuit. Dan, masyarakat Sunda mengenal dua leuit; yaitu lumbung utama yang bisa disebut leuit sijimat, leuit ratna inten, atau leuit indung (lumbung utama).
Sedangkan lumbung lainnya adalah leuit pangiring atau leuit leutik (lumbung kecil). Leuit indung digunakan sebagai sebagai tempat menyimpan padi ibu yang ditutupi kain putih dan pare bapak yang ditutupi kain hitam. Padi di kedua leuit itu untuk dijadikan bibit atau benih pada musim tanam yang akan datang. Leuit pangiring menjadi tempat menyimpan padi yang tidak tertampung di leuit indung. (Antara)
Berita Terkait
-
Tren Liburan 2025: Bukan Lagi Soal Foto, Wisatawan Lebih Butuh Pengalaman Unik dan Autentik
-
Ribuan Warga Tengger Rayakan Yadnya Kasada di Gunung Bromo
-
Menyelami Romantika Batavia Lewat Batavia Tales: Wisata Budaya Spektakuler diJakarta
-
Mongolian Culture Center, Mengulik Budaya khas Mongol di Banten
-
Langka! Momen Suku Badui Ikut Cek Kesehatan Gratis di Tengah Upacara Adat Seba
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
7 Rekomendasi Warung Selat Solo Legendaris, Rasa Otentik Sejak Tahun 70-an
-
4 Sunscreen Terbaik dengan SPF 100 yang Ampuh Blokir Sinar UV
-
Literasi Keuangan untuk Gen Z di Kampus: Bekal Wajib di Tengah Maraknya Layanan Finansial Digital
-
7 Sunscreen Paling Murah dengan Efek Mencerahkan, Kulit Kusam Teratasi
-
Era Baru Makeup Flawless: Saat Riasan Tak Hanya Mempercantik, Tapi Juga Merawat Kulit
-
Terpopuler: Beda Silsilah Keluarga 'Dua' Raja Solo hingga 5 Dosa Habib Bahar bin Smith
-
Panduan Memilih Sepatu Terbaik di Wedding Season: Tampil Stylish Tanpa Mengorbankan Kenyamanan
-
Kulitmu Punya Cerita: Intip Pameran Seni 'Museum of Speaking Skin' yang Bikin Terpukau
-
5 Sepatu Lokal Mirip New Balance 574, Harga Cocok untuk Budget Terbatas
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!