Komunitas Jarak. (suara.com/ Agung Sandy)
Komunitas Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak) menggelar aksi untuk memperingati hari Perenungan Korban Kecelakaan di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (14/11/2015).
Edo Rusyanto selaku koodinator Jarak menyebut jika aksi yang digelar tersebut untuk mengajak masyarakat khususnya pengendara roda dua dan roda empat agar tertib dan disiplin di jalan raya.
"Jadi aksi ini tujuannya mengingatkan kepada masyarakat Jakarta bahwa indonesia sudah dalam kondisi darurat jalan raya. Karena setiap hari 70an orang meninggal di jalan raya. Oleh karena itu kita mengajak mereka patuh, disiplin, tertib," kata Edo kepada wartawan.
Menurut Edo, setidaknya 42 persen kecelakaan di jalan raya diakibatkan adanya pelanggaran yang dilakukan pengedara. Untuk itu dia menekankan masyarakat untuk tertib saat mengedarai kendaaraannya.
"Kita minta mereka disiplin karena penyebab kecelakaan itu adalah prilaku tidak tertib. 42 persen pemicu kecelakaan tidak tertib. Untuk itu kita ajak mereka untuk tertib. Cara tertib gampang, yang pertama fokus dan waspada," katanya.
"Kalau fokus dan waspada dia bisa konsentrasi. Yang lainnya adalah tdak mudah terprovokasi. Kalau dia mdah terprovokasi, dia gampang mengumbar emosi dan ini bikin berantakan," tambahnya.
Dalam gelaran aksi ini, komunitasnya juga berharap kepada pemerintah untuk menyediakan sarana transportasi yang layak bagi masyarakat. Menurutnya pihak kepolisian juga harus tetap menegakkan aturan apabila ada pengendara yang kedapatan melanggar aturan. Pasalnya dia menilai banyak pelanggaran lantaran polisi tidak tegas menerapkan peraturan di jalan raya.
"Tapi kita pada pemerintah juga minta dua hal. Satu pemerintah sediakan transportasi publik dan infrastruktur transportasi yang baik. Penegakan hukum mesti tegas, konsisten, kredibel, transparan, dan tidak pandang bulu. Sekarang ini kan kita lihat polisi dicuekin, karena kenapa mereka tidak tegas, tidak konsisten dan masih pandang bulu," katanya.
Selain menggelar aksi keselamatan berkendara. Pihaknya juga gencar mensosialisasikan gerakan tersebut melalui media sosial dan langsung terjun ke sekolah-sekolah dan komunitas yang ada di masyarakat.
"Media sosial, kita seluruh media sosial. Kemudian lewat sekolah dan komunitas. Ke kelompok-kelompok pengguna jalan lainnya seperti kelompok informal, kelompok religius sampai ke kelompok-kelompok kita yang difabel untuk lebih peduli," katanya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
3 Jam Tangan Mewah Deddy Corbuzier, Dulu Koleksi Harga Miliaran Kini Pilih yang Murah Meriah
-
Di Balik "New Horizon": Kolaborasi Seni dan Material yang Memukau di Art Jakarta 2025
-
Urutan Skincare Malam untuk Usia 30-an, Lengkap dengan Rekomendasi Produk Terjangkau
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Plantar Fasciitis, Nyaman Bebas Nyeri
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!