Suara.com - Demi merespons kontroversi yang belakangan muncul, pihak Support Group and Resource Center on Sexuality Studies, University of Indonesia (SGRC UI) pun akhirnya menyampaikan penjelasan secara resmi. Sebagaimana diketahui, sejak Rabu (20/1/2016), sebuah poster elektronik kerja sama SGRC UI dengan Melela.org sehubungan dengan jasa konseling "Peer Support Network", menjadi ramai di dunia maya.
"Atensi masyarakat cukup besar. Dari pantauan kami di social media, terdapat 35 akun Twitter yang memberikan dukungan terhadap program ini dari LGBT maupun nonLGBT. Sementara terdapat 4 akun Twitter yang menyatakan reaksi sebaliknya," ujar Prameswari Noor, Chairperson SGRC UI, yang memantau tanggapan masyarakat berdasarkan jumlah penyebutan akun @SGRCUI, sampai dengan 21 Januari siang.
Sebagaimana dijelaskan lagi melalui rilisnya, SGRC UI disebut memberikan pengetahuan terkait gender dan seksualitas berdasarkan temuan mutakhir dari sains, dalam suasana tanpa penghakiman. Sementara, LGBT Peer Support Network yang digagas SGRC UI dengan Melela.org, merupakan satu dari sekian banyak kegiatan dan layanan konseling bagi mereka yang ingin tahu lebih banyak tentang topik ini.
"Konselor dari SGRC UI akan menjawab pertanyaanpertanyaan terkait isu LGBT, sekaligus menjadi teman cerita bagi individu yang sedang berusaha menerima dirinya sendiri. Selain itu, kegiatan konseling ini bertujuan untuk membuka wawasan publik, dan menanamkan sikap toleransi terhadap mereka yang dianggap 'berbeda,'" jelas Prameswari mewakili SGRC UI.
"Kegiatan konseling yang diselenggarakan SGRC UI dengan Melela.org tidak memiliki muatan politik, dan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang diberikan juga kami sajikan dari berbagai perspektif," sambung mahasiswa Fakultas Psikologi UI angkatan 2012 itu.
Prameswari pun menambahkan bahwa dalam konseling ini, tanggung jawab konselor bukanlah untuk mendoktrin pihak yang menjalani konseling. Tugas konselor justru adalah membantu mereka dalam proses menemukan solusi yang paling baik bagi dirinya dan sesuai dengan hati nurani.
"SGRC UI bukanlah kelompok untuk LGBT saja. Kita adalah kelompok belajar yang mengkaji topiktopik gender dan seksualitas," ujar Prameswari lagi, sambil membeberkan sejumlah contoh kegiatan yang telah mereka laksanakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
5 Opsi Earphone untuk Lari: Waterproof dan Ringan Dipakai, Harga Mulai Rp 40 Ribuan
-
Download Logo Hari Santri 2025 Versi PNG hingga JPG, Klik Link Berikut
-
3 Zodiak Akan Merasakan Kebahagiaan Mulai 15 Oktober 2025
-
5 Sepatu Lari Adidas Terbaik yang Empuk, Lembut, dan Nyaman
-
Oven Bau? Jangan Panik! Rahasia Dapur Hilangkan Bau Tak Sedap dengan Bahan Alami
-
AI Makin Dekat dengan Kehidupan Sehari-Hari, Tapi Bagaimana dengan Keamanannya?
-
6 Shio Paling Beruntung Besok Rabu 15 Oktober 2025
-
Dari Prabowo dan Trump, Menilik Makna Pose Jempol Tak Sekadar Gaya Bapak-Bapak?
-
5 Pilihan Sunscreen yang Bagus untuk Usia 30-an, Lindungi Kulit dari Penuaan Dini
-
Bolehkah Santri Ngecor Bangunan? Ini Kata Menteri Agama Nasaruddin Umar