Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Ledia Hanifa menegaskan, Kartini melawan kesewenangan kebijakan yang terjadi pada zamannya, melalui tulisan. Pemikirannya ia tuangkan ke dalam surat-surat yang dikirimkan kepada para sahabatnya di Eropa.
"Ada dua cara dalam melakukan perubahan sosial, yaitu melalui Kebijakan Publik dan Pembangunan Masyarakat. Kartini menulis untuk mengubah kebijakan. Karena hanya dengan itulah, ia bisa melawan," jelas Ledia dalam Diskusi Publik 'Inspirasi Kartini dan Kepeloporan Perempuan' yang diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Selain berjuang lewat tulisan (pendidikan), menurut Ledia, Kartini juga dikenal sebagai pendiri sekolah perempuan, pemberdaya ekonomi perempuan (ekonomi), dan hingga pemberdaya pengrajin ukir Jepara.
"Oleh karena itu, Kartini ingin membangun kematangan bagi perempuan yang akan membangun peradaban. Perempuan mandiri bukan untuk lepas dari keluarga, tapi lepas dari ketergantungan penjajah," tegas Legislator PKS sejak tahun 2009 ini.
Oleh karena itu, Ledia berharap inspirasi Kartini tidak hanya dipahami sebagai bagian perjuangan perempuan.
"Tapi, Kartini juga memperjuangkan hal-hal yang mendasar yang sepatutnya dimiliki Indonesia sebagai bangsa yang Merdeka," harap Ledia.
Selain Ledia, turut hadir dalam acara ini sebagai narasumber, yaitu KH Jazir ASP (sejarawan), Wirianingsih (Kepala Bidang Perempuan dan Ketahanan DPP PKS), dan Muhammad Ikhsan (Asdep Pemberdayaan Masyarakat Kemen-PPPA; dengan diisi keynote speech oleh Tifatul Sembiring (Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI).
Berita Terkait
-
Hariati Sinaga Kritik Sistem Kapitalis yang Menghalangi Kesetaraan
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
100 Nama-Nama Bayi Perempuan Islami yang Belum Banyak Dipakai, Modern dan Bermakna Mendalam
-
Cuma Hadir 10 Menit, Verrell Bramasta Beri Kado Mewah untuk Adik
-
Di Balik Senyum Buruh Gendong Beringharjo: Upah Tak Cukup, Solidaritas Jadi Kekuatan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR
-
Kahiyang Ayu Lulusan Apa? Gerak-gerik hingga Isi Pidatonya Jadi Sorotan
-
5 Fakta Terciduknya Keluarga Mafia Judi: 16 Anggota Divonis Mati