Suara.com - Selama ini berkembang pemikiran di tengah masyarakat, memelihara satwa dilindungi atau menyimpan bagian tubuhnya sebagai alat status sosial dan gengsi.
Padahal, kebiasaan ini justru tak bagus untuk perlindungan satwa langka karena memicu perburuan satwa langka untuk diperdagangkan.
Demikian salah satu kesimpulan dari diskusi publik bertajuk, “Hentikan dan Laporkan Perdagangan Satwa Dilindungi" yang dihelat WWF Indonesia dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2016 lalu. Tema ini selaras dengan tema global Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, yakni 'Wild for Life - Zero Tollerance for Illegal Wildlife Trade'.
Diskusi publik yang menghadirkan beberapa instansi seperti Ditjen Penegakkan Hukum Lingkungan KLHK, serta para aktivis pencinta lingkungan seperti Davina Veronica, Jessica Mila, Ricky Cuaca,, Jamaica Café, Turtle Conservation and Education Center, dan beberapa komunitas pencinta satwa ini memunculkan akar permasalahan yang kerap diabaikan, yaitu soal anggaran pengawasan SDA yang sangat kecil.
Anggota Komisi VII DPR, Aryo Djojohadikusumo mengatakan anggaran untuk ranger (penjaga hutan) hanya Rp42 miliar setahun, padahal ada 30-an spesies Indonesia yang masuk ke IUCN Red List yang harus dilindungi. Dan, satwa ini tersebar di berbagai daerah.
Tak hanya regulasi yang diperkuat, dan kesadaran publik juga harus ditingkatkan.
"Masyarakat diminta melaporkan jika mengetahui ada satwa dilindungi yang diperdagangkan," ujarnya.
Paradigma masyarakat yang menjadikan pemeliharaan satwa dilindungi atau menyimpan bagian tubuhnya sebagai alat status sosial dan gengsi, juga sudah harus dihilangkan.
Dalam diskusi ini juga terungkap bahwa perdagangan satwa dilindungi seperti fenomena gunung es, semakin diusut semakin banyak ditemukan kasus dan modusnya.
Selain itu penegakkan hukum dibutuhkan pendekatan multi door (penggunaan beragam undang-undang) dan memguatkan koordinasi antar instansi. Penyatuan fungsi kehutanan dan lingkungan hidup di bawah satu kementrian membuat perlindungan ini menjadi makin sedikit diperhatikan.
Tag
Berita Terkait
-
Mengapa Perempuan Jadi Kunci Perubahan Gaya Hidup Ramah Lingkungan yang Lestari?
-
Eco-Friendly Lifestyle: Hidup Sehat dengan Peduli Sampah Elektronik
-
9 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Bantu Kurangi Sampah Plastik
-
Dari Beruang Kutub Hingga Penyu: Kisah Tragis Satwa Liar Korban Perubahan Iklim
-
Emilia dan Biantara Terbang Bebas, Menhut Lepas Liarkan Elang Jawa di Bandung
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Jakarta Go Global: Ibu Kota 'Curi' Perhatian Dunia Lewat Bandara Tersibuk di Dubai!
-
Siapa Charlie Kirk? Aktivis dan Sekutu Donald Trump Tewas Ditembak saat Debat "Prove Me Wrong"
-
Pernah Jadi Bintang Film, Ini Riwayat Pekerjaan Rahayu Sarawasti yang Mundur dari DPR RI
-
Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Ini Rekam Jejak Rahayu Saraswati: Aktif Perjuangkan Hak Perempuan
-
Bukan Nasib Apes! Ini Panggilan Leluhur Bagi Weton Wage, Ujian Berat Jadi Jalan Rezeki Agung
-
Rahayu Saraswati Komisi Berapa? Keponakan Prabowo Mundur dari DPR RI
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah