Suara.com - Apakah Anda dan pasangan sedang mengalami masa-masa jenuh dalam bercinta? Jika ya, Anda berada pada risiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan.
Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa aktivitas bercinta memiliki pengaruh dalam meningkatkan daya tahan tubuh yang membuat Anda terhindar dari berbagai risiko penyakit. Oleh karena itu, segera perbaiki hubugan Anda dengan pasangan sehingga kegiatan bercinta bisa kembali dilakukan.
Berikut tujuh efek negatif yang harus Anda waspadai ketika berhenti bercinta, seperti dilansir dari laman Boldsky.
1. Flu
Studi menemukan bahwa kehidupan seks yang sehat dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Sehingga ketika Anda dan pasangan tidak melakukan hubungan seks yang teratut, Anda lebih rentan pilek atau flu.
2. Serangan jantung
Kurangnya aktivitas seks dapat membuat aliran darah menuju jantung menjadi terhambat. Pada gilirannya hal ini akan meningkatkan risiko Anda mengidap serangan jantung.
3. Depresi
Seks dikenal sebagai salah satu cara terbaik dalam mengurangi depresi dan kecemasan, karena produksi endorfin yang dilepaskan otak selama berhubungan seks. Jadi, jika Anda dan pasangan berhenti bercinta, maka Anda berdua akan berisiko tinggi mengalami depresi dan kecemasan.
4. Disfungsi ereksi
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berhenti berhubungan seks memiliki risiko tinggi disfungsi ereksi.
5. Kehilangan gairah seks
Kurangnya aktivitas bercinta dapat menyebabkan seseorang kehilangan gairah dalam berhubungan seks. Hal ini dapat menjadi mimpi yang buruk, jika mereka ingin benar-benar berhubungan seks, tapi tidak bisa!
6. Sulit berpikir
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas seksual secara teratur dapat meningkatkan pertumbuhan neuron di otak sehingga mempengaruhi kinerja otak dalam berpikir dan mengatur emosi. Jika berhenti bercinta, maka Anda akan mengalami berbagai masalah ini.
7. Kenaikan berat badan
Pada banyak orang, khususnya perempuan, kurangnya aktivitas bercinta dapat memicu perubahan hormon yang membuat mereka rentan mengidap depresi, dan pada gilirannya berkontribusi pada kenaikan berat badan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun