Suara.com - Masihkah Anda mengingat jelas kisah Jaka Tarub, Calon Arang, dan Keong Mas, yang dulu sering ada dalam buku pelajaran? Setiap daerah biasanya memiliki ceritanya masing-masing yang dikisahkan turun temurun.
Ada yang menyebutnya sebatas mitos, namun tak sedikit pula yang mempercayainya. Dan biasanya, dari setiap cerita terselip pesan moral yang mengajarkan kebaikan.
Kebiasaan mendongeng cerita-cerita legenda memang sudah membudaya di Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan mendongeng ini tergerus perkembangan zaman.
Teknologi canggih menggantikan kebiasaan dongeng antara orangtua dan anak. Bahkan, orangtua zaman sekarang yang tak tau caranya mendongeng.
Mereka menganggap bahwa mendongeng butuh modal suara yang bisa menirukan karakter tertentu atau gerak-gerik lincah agar anak mengerti makna dongeng.
Padahal, disampaikan pendiri komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Ariyo Zidni, mendongeng sangat sederhana, bisa dilakukan dimana saja dan kapanpun. Menurutnya, yang paling dibutuhkan saat mendongeng adalah adanya interaksi dua arah antara pendongeng dan anak-anak yang menjadi objek dongeng.
"Kami ingin menggalakkan kembali dongeng di zaman modern ini. Karena sebenarnya dongeng bisa dilakukan dimanapun, di rumah bahkan di sekolah. Yang terpenting bagaimana menghidupkan interaksi," ujar lelaki yang akrab disapa Kak Aio ini pada temu media belum lama ini.
Untuk menghidupkan kembali kebiasaan mendongeng, Aio mendirikan sebuah komunitas sosial bernama Ayo Dongeng Indonesia pada 3 Desember 2011 silam.
Namun Aio mengatakan, bukan berarti semua anggota komunitasnya berprofesi sebagai pendongeng. Siapapun yang memiliki misi yang sama untuk menggiatkan kembali dongeng, bisa bergabung dengan komunitas ini.
"Isinya bukan pendongeng semua. Ada pekerja kantoran, ibu rumah, tangga, bapak-bapak juga bergabung menjadi anggota komunitas Ayo Dongeng Indonesia," tambah dia.
Aktivitas komunitas ini, kata Aio, lebih ke kegiatan sosial di rumah sakit, panti asuhan ataupun event-event bercerita lainnya, yang dilakukan pada akhir pekan.
Namun sejak 2013 lalu, komunitas ini berhasil menyelenggarakan Festival Dongeng Indonesia yang jangkauannya diperluas menjadi Festival Dongeng Internasional Indonesia mulai 2015 lalu.
Pada gelaran berskala Internasional ini, Aio mengajak rekan pendongeng dari negara tetangga seperti India, Singapura, Thailand dan Malaysia untuk berbagi cerita-cerita dongeng yang berasal dari negara asalnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Selevel Docmart: Harga Lebih Bersahabat, Kualitas Tak Kalah
-
3 Zodiak Paling Beruntung Sepanjang 2026, Karier dan Cinta Dalam Genggaman
-
Hidup Makin Digital, Layanan Antar Barang Ikut Berubah Lebih Personal
-
5 Rekomendasi Krim untuk Mengurangi Kerutan, Harga Terjangkau Mulai Rp15 Ribuan
-
Menuju 2026, Clara Hsu Soroti 4 Sinyal Penting yang Tak Boleh Diabaikan Para Pemimpin
-
26 Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 untuk Customer, Menjaga Loyalitas dan Relasi Bisnis
-
5 Serum Retinol Lokal untuk Ibu Rumah Tangga, Efektif Atasi Tanda Penuaan
-
5 Sepatu Skechers yang Diskon 50% di Sports Station, Tahun Baru Gaya Baru
-
4 Pilihan Cushion dengan Hasil Akhir Glowing, Samarkan Ketidaksempurnaan Kulit
-
3 Zodiak Mengalami Perubahan Hidup Mulai 1 Januari 2026, Masa Sulit Berakhir!