Suara.com - Monumen merupakan salah satu situs menarik bagi para wisatawan. Biasanya monumen memiliki kisah atau sejarah tersendiri yang berhubungan dengan masa lalu.
Inilah sebabnya mengapa banyak orang yang mencintai sejarah, menjadikan monumen sebagai salah satu destinasi mereka saat bepergian.
Nah, jika Anda termasuk salah satunya, jangan lewatkan untuk berkunjung ke beberapa monumen terkecil di dunia. Selain menarik, monumen-monumen ini cukup unik untuk Anda kenali.
Salah satunya adalah yang terdapat di kota Tomsk, Rusia. Kota ini merupakan rumah bagi monumen terkecil di dunia. Monumen yang terbuat dari perunggu ini, berbentuk katak yang sangat kecil, yang tengah bertengger di atas sebuah batu yang cukup halus.
Tinggi monumen berjudul the monument to the frog-traveler ini hanya 44 milimeter. Monumen ini dipasang pada 2013 di dekat pintu masuk sebuah hotel.
Monumen buatan Oleg Kislitsky ini didedikasikan bagi para wisatawan. Untuk merepresentasikan ide tersebut, Kislitsky pun menggambarkannya melalui seekor katak.
Sebelum monumen katak ini diresmikan, sebenarnya Rusia juga sudah memiliki monumen terkecil di dunia yang berada di kota St. Petersburg.
Monumen berbentuk burung ini memiliki tinggi 11 sentimeter yang terbuat dari perunggu, yang dikenal penduduk setempat dengan nama Chizhik-Pyzhik, yang berasal dari salah satu lagu rakyat Rusia. Burung tersebut bertengger salah satu di tanggul Sungai Fontanka.
Masyarakat lokal percaya, bahwa siapa saja yang bisa melemparkan koin dan mendarat di pinggiran monumen, tanpa jatuh ke dalam air, maka orang tersebut bisa mendapatkan keberuntungan. Ironisnya, monumen itu sendiri malah belum beruntung, karena pernah dicuri setidaknya tiga kali.
Di luar Rusia, monumen terkecil lainnya adalah monumen Järnpojke atau Iron Boy, yang terletak di halaman belakang sebuah gereja Finlandia di Stockholm, Swedia. Monumen ini hanya setinggi 15 sentimeter.
Patung seorang anak kecil yang sedang memeluk lututnya ini diciptakan oleh seniman Swedia, Liss Eriksson pada 1967. Awalnya patung ini diberi judul "Anak kecil yang sedang melihat bulan", tapi banyak orang yang menyebutnya Järnpojke yang berarti 'anak besi'.
Kadang-kadang ia terlihat mengenakan topi atau syal. Pengunjung juga kerap meninggalkan koin, buah-buahan dan sushi di bangku batu di mana ia duduk.
Kemudian monumen terkecil selanjutnya ada di London, Inggris yang menggambarkan dua ekor tikus sedang merebutkan sepotong keju. Monumen ini terletak di atas cornice di sisi sebuah gedung di sudut Philpot Lane, Eastcheap.
Ada cerita unik di balik pembangunan monumen pada 1862 ini, dimana ada dua orang pekerja konstruksi yang saling berargumen, ketika salah satunya menuduh yang lain mencuri makan siangnya. Mereka pun berkelahi di atas gedung dan berakhir kematian tragis.
Setelah diselidiki, tikuslah yang ternyata menjadi biang keladinya. Para pekerja lain yang mengetahui hal ini kemudian membuat monumen kecil pada bangunan tersebut, untuk menghormati mereka. (Amusing Planet)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow