Suara.com -
Belitung, tak hanya punya pesona pantai nan indah melainkan menyimpan potensi wisata reliji. Jika Anda berkunjung ke Belitung, cobalah untuk mampir ke Desa Sijuk. Di desa ini terdapat masjid tua yang merupakan cagar budaya, yaitu Masjid Al Ikhlas.
Masjid Al Ikhlas yang dibangun pada tahun 1817 ini cukup banyak dikunjungi wisatawan. Sejak dibangun hingga kini, beberapa bagian sudah direhab. Namun ada juga bagian yang tidak pernah diganti sampai sekarang. Di antaranya kayu pada empat tiang pada bagian dalam masjid dan juga mihrab.
4 pilar tiang utama yang menopang masjid ini menggunakan bahan baku kayu yang hanya tumbuh di daerah hutan bakau. Kayu ini disebut kayu Teruntum. Kayu ini ada di daerah hutan Mengguru di Desa Sungai Padang. Dari segi arsitektur, masjid ini memiliki atap bergaya limasan tumpang, terdiri dari bangunan utama, pendopo, dan mihrab yang menjorok keluar.
Ruangan dalam bangunan utama Masjid Al Ikhlas seluruh permukaan lantainya telah dipasang karpet sajadah untuk sembahyang. Pada dinding atas mihrab terdapat tengara yang ditulis dengan huruf Arab Melayu, berbunyi “Diperbaiki 1 Rajab 1370 H”, atau 8 April 1951 Masehi.
Masjid Al Ikhlas Sijuk bukanlah masjid pertama yang dibangun di Belitung, namun merupakan masjid tertua yang masih tersisa saat ini. Masjid pertama yang berdiri di Belitung konon dibangun di kaki gunung Parang Bulu di Membalong, namun tidak jelas benar kapan tahun berdirinya dan apakah masih ada sisa jejaknya.
Selama Ramadan kegiatan di Masjid Al Ikhlas Desa Sijuk berlangsung seperti masjid-masjid lainnya. Mulai dari berbuka puasa bersama, hingga salat Tarawih berjamaah.
Baca Juga: Puasa di Negara Ini Dijalani Hampir 24 Jam, Anda Mau Coba?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
6 Rekomendasi Bedak Bayi Terbaik untuk Atasi Biang Keringat: Aman, Lembut dan Ampuh
-
Seblak: Jajanan Indonesia yang Mendapatkan Popularitas di Thailand
-
Kesempatan Emas, Beasiswa Penuh untuk Calon Guru dengan Standar Internasional
-
5 Sunscreen dengan Efek Tone Up untuk Usia 40-an, Wajah Bercahaya Tanpa Flek Hitam
-
Jelajahi Masa Depan Desain Rumah: Semua Solusi Interior dan Furnitur dalam Satu Pameran
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Archipelago Black Box Battle ke-15: Chef dan F&B Service Jawa Timur dan Jawa Tengah Adu Kreativitas
-
Laut Indonesia Darurat! Komunitas ORCA Serukan Kolaborasi Global Selamatkan Masa Depan Maritim
-
New Balance 530 Ori Harganya Berapa? Begini Cara Membedakan yang Asli dan KW
-
Dikit Tapi Bikin Pusing, Menebak Cara Ahmad Assegaf Bayar Rp100 ke Tasya Farasya: Cash atau Transfer