Suara.com - "Tidak ada kata terlambat untuk belajar", pepatah ini cocok disematkan untuk Rama Widi. Betapa tidak, Rama saat ini dikenal sebagai pemain harpa lelaki pertama, dan terbaik yang pernah dilahirkan Indonesia.
Dia memulai kariernya hingga menjadi sesukses sekarang justru dari sebuah ketidaksengajaan. Datang ke Vienna, Austria, pada tahun 2004, Rama mengaku ingin belajar untuk menjadi seorang dirigen orkestra. Dia bermimpi bisa menjadi penerus Addie MS.
Saat itu, lelaki kelahiran 31 Agustus 1985 ini harus mengikuti serangkaian tes. Sayangmya, langkah Rama harus terhenti saat gagal pada tes kedua.
"Gugur di hari kedua untuk ujian nyanyi. Setelah itu, mau pulang lagi ke Indonesia, tapi nggak boleh sama orangtua. Saat nggak keterima tuh, aku ngerasa kayak impian aku sudah hancur saja," ungkapnya kepada Suara.com.
Selama 1,5 tahun berada di Vienna, Rama mengaku akhirnya menemukan jalan menuju impiannya saat ditawarkan dapat mengikuti tes di Vienna Conservatory. Namun, pada saat itu, Rama ingin belajar bermain harpa.
"Sudah masuk tengah semester, si dekannya bilang untuk datang saja kita lihat musikalitasnya. Sebenarnya, aku daftar ini bukan untuk belajar serius, cuma untuk batu loncatan, nunggu tahun depan belajar conducting lagi," kata dia.
Menurutnya, Harpa memiliki suara yang indah. Apalagi, saat itu, harpis di Indonesia masih sangat sedikit. Inilah sebabnya dia tertarik untuk mencoba belajar harpa.
Setelah dites, Rama diminta untuk memainkan lagu anak-anak. Padahal, saat itu merupakan pertama kalinya bagi Rama menyentuh dan memainkan harpa. Dia hanya membaca dan mengikuti workshop harpa di televisi yang waktu itu mengundang Maya Hasan sebagai bintang tamunya.
Namun, secara mengejutkan, dia bisa dan lancar memainkan alat musik tersebut. Dan diminta untuk memainkan lagu lainnya. Dia pun akhirnya diterima, dan diberikan kesempatan untuk belajar di Vienna Conservatory.
Baca Juga: Begini Cara Istri Stand Up Comedian Ini Sebarkan "Virus" Sains
Saat menekuni sekolahnya tersebut, Rama dibimbing oleh Julia Reth dan Robert Fontane untuk mengajarkan dirinya harpa dan vocal klasik. Dia lulus dengan nilai luar biasa pada tahun 2010 yang setara dengan S2.
Bersamaan dengan itu, Rama juga mengambil kuliah Musik Pädagogik (Music Education) dengan minor Conducting Orchestra dengan bimbingan Lazlo Gereb yang telah diselesaikan tahun 2012. Saat ini, Rama telah bermain dengan berbagai orkestra di Eropa, Thailand, dan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?