Suara.com - Main ke museum, bagi generasi muda mungkin bukanlah tempat 'nongkrong' yang asyik dibandingkan mal atau taman hiburan. Banyak anggapan, bahwa museum adalah tempat penyimpanan barang-barang purbakala yang berdebu dan tak lagi menarik.
Hal inilah yang membuat mereka merasa enggan untuk mengunjungi museum dan lebih memilih tempat-tempat yang lebih modern untuk mereka kunjungi. Tapi, kehadiran komunitas Main ke Museum membuat semuanya menjadi berbeda, karena bersama komunitas ini, mengunjungi museum bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Terbentuk sejak Mei 2016, komunitas Main ke Museum yang awalnya terdiri dari beberapa anggota dari kegiatan Kelas Inspirasi 5 Jakarta, ingin mengajak anak-anak keluar dari lingkungan sekolah dan belajar di luar sekolah. Untuk kegiatan yang dinamakan 'back to school' ini, mereka akhirnya memilih museum sebagai tempat belajar tersebut.
"Waktu itu kami mengajak anak-anak dari SDN Tanah Tinggi 11. Kegiatan ini akhirnya menjadi rutin, lalu tercetuslah nama Main ke Museum," kata Desy Indira, pencetus komunitas Main ke Museum pada suara.com.
Lebih lanjut Desy menjelaskan, melalui komunitas yang ia bentuk, ia ingin mengenalkan pada banyak anak-anak, bahwa museum bukanlah sekadar tempat menyimpan barang-barang purbakala, tetapi lebih dari itu, kecintaan terhadap negara ini juga bisa dibangun dengan melihat peninggalan sejarah masa lampau.
Bukan cuma itu, kata dia, ketika mengajak mereka sering main ke museum, pelajaran yang didapatkan tak cuma soal sejarah yang ada di Museum, tetapi juga melatih mereka tentang kedisiplinan, percaya diri, dan kreativitas.
"Karena di setiap kegiatan main ke museum, biasanya anak-anak akan diajak keliling museum dulu, dipandu sama guide. Setelahnya akan ada games dan kuis. Games-nya biasanya ngelibatin anak-anak dan kakak pendampingnya. Baru setelah itu kuis seputar museum," ujar dia.
Baca Juga: Jeepney, Angkutan Umum Khas Manila Akan Segera Diganti
Dalam mengadakan kunjungan ke museum, komunitas Main ke Museum, kata Desy biasanya rutin melakukannya setiap dua bulan sekali. Biasanya, ia dan tim relawan lain akan mengajak 30 anak, yang terdiri dari siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD) dari kelas 4,5 dan 6 di satu sekolah.
Kunjungan ini biasanya disebut sebagai kegiatan reguler. Sementara setiap tahunnya, jelas dia, komunitas Main ke Museum juga sering mengadakan kunjungan museum ke luar Jakarta.
Seperti di 2016 lalu, dalam rangka hari Pahlawan, kata Desy, komunitasnya mengunjungi ke Museum Benteng Vredeburg dan Sasmitaloka Pangsar Sudirman, Yogyakarta, dengan mengajak 50 siswa-siswi dari SD MI Macan Mati Gunung Kidul.
Bukan cuma itu, di November 2017 komunitas Main ke Museum juga mengunjungi Museum 10 Nopember Surabaya dengan mengajak sekitar 100 anak dari tiga SD yang ada di Surabaya.
Nah, jika kamu ingin mengikuti keseruan bermain sambil belajar di museum, Desy mengatakan biasanya komunitas ini akan membuka perekrutan relawan inti, sesuai kebutuhan jelang kunjungan ke museum yang akan mereka adakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound