Suara.com - Tak semua perempuan mendapat kemudahan untuk hamil begitu usai menikah. Ada banyak penyebabnya, dan salah satunya menurut Spesialis Andrologi dan Seksologi dari Siloam Hospitals TB Simatupang, Dr. Mira Krishtania, adalah ketidaksuburan.
"Gejala fisik ketidaksuburan adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah berhubungan intim tanpa proteksi. Pada lelaki biasanya disebabkan faktor gaya hidup tidak sehat dan produksi sperma tidak normal. Pada perempuan, meliputi kegagalan ovulasi akibat penyimpangan hormonal atau diet dan berolahraga berlebihan," ujar dr. Mira dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Selasa (28/3/2018).
Selain itu, pada perempuan, kerusakan tabung saluran indung telur, jaringan parut setelah operasi, dan endometriosis atau jaringan yang biasanya tumbuh di rahim lalu tertanam di bagian tubuh lain, merupakan faktor lainnya dalam menghambat proses kehamilan.
Oleh karena itu, salah satu program utama dalam memiliki keturunan adalah mempersiapkan janin yang sehat dan kuat dalam proses kehamilan. Selain asupan gizi yang baik, kondisi kesehatan calon ibu dan ayah harus terjaga sehingga pasangan suami-istri penting menjalani pemeriksaan kesehatan agar proses kehamilan berjalan baik.
Terutama lelaki, Mira mengingatkan untuk menjaga pola hidup sehat guna mencegah gangguan reproduksi yang dapat memengaruhi proses kehamilan pasangannya.
"Bagi perokok, segera berhenti merokok jika ingin memiliki anak dan jalankan pola hidup sehat. Sedangkan alternatif medis yang berpotensi membantu adalah teknologi tinggi pada metode bayi tabung," tambah dia.
Dr.dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K), MPH, staf Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, menambahkan bahwa program bayi tabung sendiri merupakan proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh ibu.
"Pembuahan dilakukan di dalam gelas atau tabung, lalu embrio kecil yang terbentuk dimasukkan ke rahim agar berkembang menjadi bayi," tambah dr Andon.
Kasus infertilitas sendiri, kata dr. Andon, cukup banyak di Indonesia maupun dunia. Data infertilitas di seluruh dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan laporan lainnya memperkirakan 8-12 persen dari jumlah total pasangan atau mencapai 60-80 juta pasangan belum dikaruniai anak.
Baca Juga: Kelainan Bawaan Down Syndrome Bisa Dideteksi Sejak Kandungan Lho
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Menjelang 2026, Ini Ulasan Tren Hunian, Ruang Kerja, dan Wellness di Asia
-
Tren Kota Modern di Asia: Mulai dari Bangunan, Teknologi, hingga Gaya Hidup
-
4 Sepatu Lokal Mirip Samba yang Stylish dan Terjangkau Mulai Rp200 Ribuan
-
Katalog Promo Tebus Murah Alfamart Mulai Rp5 Ribu, Cek sebelum Berakhir!
-
6 Cushion dengan Hasil Akhir Velvet Matte untuk Tampilan Halus seperti Beludru
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
-
Daftar Promo Makanan Spesial Akhir Tahun 2025, Hidangan Jepang hingga Kopi Kekinian
-
5 Rekomendasi Sheet Mask Kolagen untuk Samarkan Penuaan Usia 40 Tahun
-
4 Sepatu Lokal untuk Futsal dan Minisoccer yang Lebih Murah dari Adidas
-
Ide Hadiah Tukar Kado untuk Rekan Kerja di Kantor yang Pasti Disukai