Suara.com - Ini benar-benar kabar baik bagi para penggemar rendang. Selain menyantap hidangan berbahan dasar daging itu di pelbagai restoran Padang, kini Anda bisa langsung berwisata kuliner ke "sarangnya": Kampung Rendang di Kota Payakumbuh, Sumatera.
Acara napak tilas rendang ini dijamin bakal berkesan bagi indera pencecap dan penglihatan, mengingat banyak varian rendang tersedia untuk memanjakan lidah para wisawatan.
Sebagai sebuah surga bagi rendang, Kampung Rendang Payakumbuh memiliki sekitar 30 macam rendang yang siap dikembangkan sebagai kekayaan kuliner Nusantara.
Mulai jenis daging sapi, telur, suwir daging, paru, ayam, suwir ayam, ubi, suwir itik, jamur basah, jamur kering, jamur kriuk, jengkol, jantung pisang, sampai rendang daun singkong. Lebih eksotis lagi, ada rendang belut, ikan tuna, daun-daun, pare, pakis, lokan, cubadak, daging tumbuk, paru basah, jamur kurma, jagung, ikan lele, ikan nila, ikan gabus, maco, sampai rendang udang.
Hanya, tidak seluruh macam rendang ini selalu ada atau siap saji di Kampung Rendang.
"Pasalnya, ada beberapa pembuat yang tidak rutin dan konsisten memproduksi, sehingga terkesan eksperimental,” ungkap Faizal, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, seperti dilansir Antaranews.com beberapa waktu lalu.
Foto: Rendang, salah satu masakan khas Sumatera Barat yang sangat disukai orang Indonesia [tempo.co]
Faizal menambahkan, bahwa ada delapan varian rendang yang paling banyak diminati wisatawan. Yaitu daging sapi, telur, paru, tumbuk daging, jamur, belut, serta suwir daging ayam dan suwir daging sapi.
Baca Juga: Telegram Mulai Diblokir Apple
Nah, rendang jenis-jenis ini bisa ditemukan di sejumlah industri kecil menengah yang berderet di Kampung Rendang.
Bila Anda melakukan wisata kuliner ke Kampung Rendang, tak hanya urusan belanja dan makan-makan yang masuk agenda. Pengunjung bisa mengobrol hal apa saja soal rendang kepada para pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) di sana. Jika disilakan, Anda bahkan bisa melihat dari dekat proses pembuatan rendang langsung di dapur pedagang.
Rendang paling sedap dinikmati bersama nasi hangat. Citarasa bumbu rempahnya seakan selalu membuat kita ketagihan. Mau disantap kapan pun tetap enak, baik untuk lauk sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Foto: Proses pembuatan masakan rendang di Kampung Rendang, Payakumbuh, Sumatera Barat [antaranews.com]
Lebih jauh soal rendang, Murdijati Gardjito, seorang pakar kuliner dari Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa hidangan ini bukan sekadar santapan sehari-hari.
Namun disajikan dalam upacara atau ritual khusus. Dan berbeda dengan rendang biasa yang umumnya dipotong-potong kecil, rendang upacara berbentuk potongan besar.
Bahan utama rendang upacara harus daging sapi dan tidak dikonsumsi atau dilarang dimakan, melainkan hanya dipajang sebagai simbol status sosial. Semakin besar ukurannya, semakin tinggi pula status sosial yang bersangkutan di kalangan masyarakat. Rima Sekarani I.N.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura