Suara.com - Anda mungkin heran mengapa di negara emansipasi, masyarakat bisa tidur nyenyak? Ternyata ini ini terjawab pada penelitian baru yang menemukan bahwa pasangan yang tinggal di negara-negara dengan kesetaraan gender cenderung lebih memiliki kualitas tidur yang lebih baik.
Kesimpulan tersebut didapat setelah peneliti melakukan studi terhadap lebih dari 14.000 orang di 23 negara Eropa, di mana kedua jenis kelamin mendapat manfaat dari kualitas tidur yang lebih baik di negara-negara penganut emansipasi. Lelaki di negara-negara tersebut, menurut peneliti, mempunyai peran lebih aktif dalam pengasuhan anak dan lebih banyak perempuan terjun ke dunia profesional.
Penelitian ini dilakukan oleh tim sosiolog di University of Melbourne, yang menganalisis data dari indeks pemberdayaan gender Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan angka-angka pada kualitas tidur yang dilaporkan diambil dari European Social Survey.
Dilansir dari Independent.co.uk, Inggris menempati peringkat di atas rata-rata pada indeks PBB. Studi ini menemukan bahwa 14 persen lelaki dan 20 persen perempuan di Inggris mengalami kegelisahan saat tidur.
Sedangkan Norwegia menempati urutan tertinggi pada indeks, dengan hanya 3 persen lelaki dan 9 persen perempuan mengalami kegelisah saat tidur.
Sementara itu, Ukraina dinilai paling rendah, dengan tingkat gangguan tidur meningkat menjadi 16 persen untuk lelaki dan 22 persen untuk perempuan.
Meskipun tidak ada cara yang jelas untuk menjelaskan kaitannya, penulis utama Leah Ruppannear percaya bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh kesetaraan gender yang mengurangi tekanan dan kecemasan dalam keluarga yang bisa menyebabkan gangguan tidur.
Sebagai contoh, penelitian ini menemukan bahwa tidur perempuan cenderung lebih terganggu oleh anak-anak dan kewajiban keluarga, sementara ketika tidur lelaki lebih mungkin dipengaruhi oleh tuntutan tempat kerja dan kekhawatiran tentang keuangan rumah tangga.
Jika tanggung jawab ini lebih merata di negara-negara yang memberdayakan perempuan, Ruppannear mengatakan bahwa kedua jenis kelamin dapat memperoleh manfaat dari kualitas tidur yang lebih baik.
Baca Juga: Ardina Rasti Kecewa Tak Kebagian Adegan Action di Film Ini
Itulah yang membuat peneliti bisa menyimpulkan dari studi tersebut bahwa masyarakat bisa tidur nyenyak di negara emansipasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR