Suara.com - Indonesia memiliki wilayah perairan yang cukup luas, maka tak heran jika ada masyarakat yang memanfaatkan perairan sebagai tempat pemukiman, ya ada 3 kampung terapung yang dirangkum Suara.com.
Kampung Nelayan di Belawan, Sumatera Utara
Pemandangan perkampungan di Kampung nelayan atau juga yang sering disebut warga sekitar Kampung Terapung, Belawan, masih sangat alami.
Rumah-rumah yang terbuat dari kayu, penyangganya pun kebanyakan juga kayu untuk berdiri dari permukaan laut yang sedalam 2 meter.
Aktifitas warga membenahi kapal, jala hingga menjemur ikan dan udang. Ya, mayoritas penduduk kampung ini adalah nelayan.
Anak-anak di sana pun masih bisa bermain memanfaatkan ruang yang ada seperti bermain layang-layang dan lompat tinggi untuk cebur ke laut. Permainan yang tentu kini sudah jarang dimainkan anak kota.
Bukannya sedikit, jumlah penduduk di sana bahkan mencapai 565 kepala keluarga (KK).
Rumah terapung di Pelabuhan Tanjung Tiram, Sumatera Utara
Pesisir Kabupaten Batubara menyimpan banyak potensi, salah satunya di sektor jasa wisata dan sektor ekonomi di jual beli ikan di Pelabuhan Tanjung Tiram.
Baca Juga: Korban Gempa Palu Berebut Naik Truk Logistik ke Gorontalo
Aktivitas yang tidak kalah menyibukkan pelabuhan ini adalah aktivitas nelayan yang hilir mudik pergi atau pulang dari melaut dengan membawa ikan hasil tangkapan.
Aktivitas Tanjung Tiram ditopang kegiatan nelayan, yang membuat kawasan ini menjadi pelabuhan perikanan terpenting di Batubara sehingga terdapat banyak rumah nelayan di sekitar pelabuhan.
Anda akan melihat tempat penjemuran ikan dan kegiatan jual beli ikan dari nelayan yang baru pulang.
Melalui pelabuhan ini pula, akses mencapai tempat wisata Pulau Berhala, Pulau Pandang dan Pulau Salah Nama dapat dijangkau lebih dekat sehingga akan sangat ramai aktfitas jual beli di rumah-rumah terapung tersebut.
Kampung Terapung Suku Bajo
Suku Bajo/Bajau merupakan suku laut, yang menggantungkan hidupnya dari laut dan memiliki kehidupan yang tak pernah jauh dari laut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda