Bepergian dengan hati nurani
Dengan adanya peningkatan minat global dalam isu-isu sosial seperti hak asasi manusia, kesetaraan dan kondisi kerja, 2019 adalah tahun di mana akan banyak ditemukan wisatawan yang sadar akan nilai sosial.
Mereka mempertimbangkan isu-isu sosial, politik dan lingkungan di destinasi potensial sebelum mengambil keputusan.
Saat ini hampir separuh atau sekitar 49% wisatawan merasa masalah sosial di destinasi sangat penting ketika memilih sebuah destinasi. Lebih dari setengahnya memilih untuk tidak pergi ke suatu destinasi jika mereka merasa dampaknya akan negatif terhadap orang-orang yang tinggal di sana.
Travelling sambil bersih-bersih
Masalah plastik sekali pakai akan terus menjadi topik hangat, tetapi pada 2019, kepedulian lingkungan akan berubah menjadi tindakan yang lebih besar. Generasi milenial akan mencari pengalaman yang berkelanjutan di tempat tujuan mereka, sementara penyedia akomodasi akan mencari cara untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan kredensialnya dalam praktik berkelanjutan.
Sebagian besar wisatawan global atau sekitar 86% mengatakan bahwa mereka bersedia meluangkan waktu untuk kegiatan yang mengimbangi dampak lingkungan dari kunjungan mereka, dengan lebih dari sepertiganya atau setara 37% bersedia membersihkan sampah dan plastik dari pantai atau atraksi wisata lain.
Mencari wisata otentik
Perjalanan dengan pengalaman adalah salah satu tren perjalanan utama pada 2018 ini. Tetapi 2019 akan membawa lebih jauh lagi.
Baca Juga: Ahmad Dhani Belum Dicekal Seusai Jadi Tersangka Ujaran Idiot
Hampir dua pertiga dari wisatawan (60%), menganggap pengalaman lebih tinggi daripada harta benda, sehingga wisatawan akan memilih pengalaman otentik, mulai dari makan, tidur, belanja, hingga menonton pertandingan olahraga favorit. Mereka menekankan pada pentingnya menciptakan momen yang memberi kebahagiaan dan kenyamanan yang tak terlupakan bahkan setelah pulang.
Memaksimalkan wisata singkat
Lebih dari setengah wisatawan global atau sekitar 53% berencana untuk melakukan lebih banyak perjalanan saat akhir pekan. Akan banyak perjalanan yang lebih terukur, atau perjalanan dengan itinerary sangat padat dalam jangka waktu yang lebih singkat.
Mereka percaya bahwa pengalaman yang berkesan tidak selalu harus dilakukan di tempat yang luar biasa, atau dalam jangka waktu yang lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
5 Cushion Lokal High Coverage Bisa Samarkan Flek Hitam, Cocok untuk Makeup Harian
-
5 Rekomendasi Bodylotion Cocok Dipakai untuk Upacara Hari Pahlawan
-
AI Buka Babak Baru Pariwisata Global: Agentic Tourism Siap Ubah Cara Dunia Bepergian
-
5 Rekomendasi Lipstik Wardah untuk Bibir Gelap: Warna Natural, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
13 Ide Kostum Hari Pahlawan 2025, Dari Soekarno hingga Gundala Putra Petir
-
5 Pelembap Mengandung Vitamin C Bagi yang Ingin Hempas Flek Hitam, Bikin Wajah Cerah
-
Hari Pahlawan 2025 Apakah Tanggal Merah? Cek Jawaban Resminya di Sini!
-
5 Cushion Mengandung SPF yang Cocok untuk Usia 30-an, Bantu Cegah Penuaan
-
7 Pilihan Eyeshadow Lokal yang Sudah BPOM: Harga Terjangkau dan Aman