Suara.com - Duka masih menyelimuti keluarga korban pesawat Lion Air JT610 yang jatuh pada Senin pagi (29/10/2018) lalu. Tangisan yang histeris dan kesedihan yang mendalam pun dialami oleh keluarga dan orang terdekat korban.
Psikolog Roslina Verauli dalam akun Instagramnya @verauli.id mengatakan bahwa reaksi duka cita yang sehat memiliki berbagai tahapan untuk dilewati saat menghadapi kehilangan orang terkasih untuk selama-lamanya.
"Jadi, adalah reaksi yang cukup umum untuk di awal perpisahan menangis, bahkan menjadi histeris, dan tak sadarkan diri. Apalagi bila 'perpisahan' terjadi mendadak. Shock. Lantas keesokan harinya menyangkal proses 'kehilangan'. Bahkan marah atas apa yang terjadi. Hingga memasuki tahap kesedihan mendalam," ujar Vera dalam unggahannya di Instagram, Rabu (31/10/2018).
Justru kata dia, reaksi emosional ini tak disangkal atau dipendam. Pasalnya, ketika reaksi kesedihan mendalam ini disangkal, dapat mengarah pada gangguan emosional.
"Yang penting, reaksi emosional tak disangkal atau bertahan berkepanjangan. Apalagi 'stuck' ditahap tertentu. Karena respon yang dihambat. Gagal relief. Individu potensial untuk mengalami gangguan emosional bila reaksi emosi dihambat atau dibatasi," tambah dia.
Lalu bagaimana cara memberi dukungan bagi para keluarga dan orang terdekat korban? Vera mengatakan caranya sangat sederhana, yakni hanya dengan mendampingi atau menemani keluarga korban melewati fase kehilangan ini.
"Memberi dukungan agar proses duka cita berjalan dengan baik terkadang sederhana. Mendampingi dan menemani. Menerima setiap keluhan dan membantu memahami apa yang membuatnya merasa demikian," lanjut Vera.
Ia pun berharap agar keluarga dan orang terdekat korban yang merasakan kehilangan mendalam bisa menerima emosi negatif ini dengan berbagai tahapan yang harus dilalui dan meresponnya secara tepat dan wajar.
"Semoga kita semua diberi kekuatan untuk dapat menerima emosi negatif seperti saat mampu menghayati emosi positif. Berespon secara tepat dan wajar. Sebagai makhluk dengan anugerah emosional sekaligus rasional," tandas dia.
Baca Juga: Ini Alasan Perangkat Elektronik Tak Boleh Dinyalakan di Pesawat
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
5 Rekomendasi Parfum Artis untuk Rayakan Natal 2025, Aroma Mewah dan Tahan Lama
-
Ramalan 6 Shio Paling Hoki Besok 23 Desember 2025, Keberuntungan Menghampiri!
-
Lebih dari Sekadar Roti: Kartika Sari Berbagi Hampers Jelang Natal di Momen Ulang Tahun Ke-50
-
5 Parfum yang Cocok Dipakai First Date: Wanginya Mewah, Elegan, dan Berkesan!
-
Minions Run hingga Meet & Greet: Liburan Akhir Tahun Makin Seru Bareng Bob dan Tim
-
7 Bedak Tabur Terbaik untuk Sehari-Hari yang Awet, Bikin Wajah Natural Glowing
-
Bye Bye Luntur! 5 Lipstik Tahan Makan dan Minum yang Bikin Bibir On Point Seharian
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Half Maraton, Bantalan Empuk Setara Brand Dunia
-
Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau
-
8 Ide Menu Bakar-bakaran Malam Tahun Baru yang Menggugah Selera