Suara.com - Belum beruntung mendapatkan pekerjaan? Hati-hati, bisa jadi perusahaan menolak Anda karena sering menyebar hoax di media sosial.
Di era media sosial seperti sekarang ini masyarakat semakin dibingungkan dengan batas antara kehidupan nyata dengan dunia maya. Itu sebabnya banyak orang sembarangan dalam berkomentar di media sosial atau menyebarkan informasi yang bersifat hoax.
Padahal disampaikan Niken Widiastuti selaku Dirjen IKP Kemkominfo, rekam jejak digital sulit untuk dihilangkan. Untuk itu Ia mengimbau agar masyarakat bijak bermedsos. Apalagi kini terdapat undang-undang ITE yang mengatur perilaku masyarakat di dunia maya.
"Karena rekam jejak digital tidak akan hilang. Jadi hati-hati kalau menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Nanti masa depan kita akan terganggu," ujar Niken di sela-sela acara Siberkreasi di CFD Sudirman, Minggu (9/12/2018).
Ia mencontohkan, di zaman now rekam jejak digital sangat berpengaruh bagi HRD perusahaan untuk mempertimbangkan apakah calon pelamar merupakan kandidat yang tepat untuk diterima. Itu sebabnya mulai dari sekarang, kata Niken, setiap orang harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
"Ketika melamar sebagai PNS atau karyawan swasta selain tes, rekam jejak digital juga jadi pertimbangan. Kalau biasa menyebarkan hoax arau ujaran kebencian maka akan susah mendapat pekerjaan kedepannya," tambah dia.
Ia pun mengimbau agar masyarakat yang menemukan berita hoax untuk melaporkannya lewat situs aduankonten.id. Menurut dia masyarakat tak perlu khawatir privasinya akan dibocorkan karena akan dilindungi. Nantinya situs-situs yang bersifat hoax akan ditindak menurut UU ITE dan diblokir jika terbukti berisi berita hoax.
"Tapi kalau berkaitan dengan penindakan misalnya penipuan maka lapornya ke polisi siber. Kami dari Kominfo tak akan gentar melakukan edukasi ke masyarakat agar terhindar dari paparan berita hoax. Media sosial itu sebaiknya dimanfaatkan untuk hal positif seperti digunakan untuk hal luar biasa misal profesi Youtuber hingga content creator," tandas dia.
Baca Juga: Hilda Vitria Bantah Pernah Berhubungan Intim dengan Kriss Hatta
Berita Terkait
-
Cegah Hoax Kesehatan Menyebar, Jangan Lupa Saring Sebelum Sharing
-
Bikin Media Sosial Kembali Nyaman, Siberkreasi Kampanye di CFD
-
Berbagi Password Medsos dengan Pasangan Ternyata Ada Manfaatnya, Lho
-
Hasil Studi LIPI: Media Sosial Punya Peran Krusial Picu Intoleransi
-
Pekerjaan Bermodalkan Internet, Digandrungi Millenials
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?