Suara.com - Bukan hanya soal politik, hoax kesehatan juga gampang menyebar di masyarakat.
Disampaikan Niken Widiastuti selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, beberapa informasi kesehatan yang bersifat hoax itu seringkali dipercaya masyarakat yang pada gilirannya mempengaruhi nyawanya.
"Hoaxnya misalnya obat DBD itu daun ubi jalar. Daun ubi memang bagus tapi ada masyarakat yang percaya ini untuk DBD sehingga ketika anak sakit bukannya dibawa ke dokter tapi malah hanya diberi daun ubi jalar. Sebetulnya dia butuh pertolongan dokter tapi ketika dia percaya hoax akhirnya anaknya meninggal," ujar Niken di sela-sela acara Siberkreasi di CFD Sudirman, Minggu (9/12/2018).
Niken menambahkan itu sebabnya pihaknya tak lelah untuk mengampanyekan gerakan 'Saring sebelum Sharing'. Hal ini untuk meminimalisir akibat yang ditimbulkan dari percaya terhadap berita hoax.
"Percaya ubi jalar bagus tapi tetap harus ke dokter. Kita mesti hati-hati dalam memilah berita itu hoax atau bukan," tambah dia.
Ia pun mengimbau agar masyarakat yang menemukan berita hoax untuk melaporkannya lewat situs aduankonten.id.
Menurut dia masyarakat tak perlu khawatir privasinya akan dibocorkan karena akan dilindungi. Nantinya situs-situs yang bersifat hoax akan ditindak menurut UU ITE dan diblokir jika terbukti berisi berita hoax.
"Tapi kalau berkaitan dengan penindakan misalnya penipuan maka lapornya ke polisi siber. Kami dari Kominfo tak akan gentar melakukan edukasi ke masyarakat agar terhindar dari paparan berita hoax. Media sosial menurutnya juga bisa digunakan untuk hal luar biasa misal profesi Youtuber hingga content creator," tandas dia tentang berita hoax yang tak hanya soal politik, tetapi juga berita hoax kesehatan.
Baca Juga: Daus Mini Menikah Lagi, ke Mana Dua Mantan Istrinya?
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh