Suara.com - Apa betul polemik soal zero dollar tour yang menerpa Bali berdampak serius? Isu soal sweeping, penutupan usaha, kata-kata keras dan sikap kurang bersahabat itu berkorelasi dengan kunjungan wisman Tiongkok?
Sejumlah pertanyaan itu terlontar dari awak media di Beijing kepada Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Kamis (13/12/2018).
“Betul! November 2018 bisa dilihat angka-angkanya, Bali turun 50%, hampir 100 ribu wisman Tiongkok,” jawab Arief. Ia bahkan meminta para wartawan untuk langsung recheck ke maskapai yang mengangkut wisatawan Tiongkok untuk mengetahui dampak penurunan itu.
"Banyak penumpang yang membatalkan perjalanan, rute berbagai kota dari Tiongkok ke Bali juga ada yang ditutup," aku GM Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim.
Namun, Reza tidak ingin memperpajang polemik. Sama dengan Menpar Arief Yahya yang tidak ingin menambah gaduh, apalagi menciptakan polemik baru yang justru merugikan industri pariwisata.
“Kita sadar, sesadar-sadarnya, Pariwisata itu soal keramah-tamahan karena itu ekosistem dan atmosfer yang nyaman itu menjadi bagian yang sangat vital. Jadi saya tidak pernah mau berpolemik yang ujung-ujungnya mengganggu industri,” terang Arief.
Polemik di Bali itu bisa menjadi pelajaran, bahwa industri pariwisata itu sensitif. Orang berwisata itu mencari suasana yang menyenangkan, damai, tidak ada beban, keluar dari rutinitas kesibukan dan kepenatan pekerjaan.
Itulah mengapa pada 13-14 Desember 2018, Menpar Arief Yahya berkunjung ke Beijing untuk bertemu stakeholder Pariwisata dalam acara Business Meeting dan Gathering. Bersama Dubes RI untuk RRT, Djauhari Oratmangun, Ia ingin meyakinkan pada para travel agent, penyewa pesawat, industri airlines, komunitas dan lainnya di Wisma KBRI.
“Terima kasih Pak Dubes Djauhari, yang terus mendukung iklim pariwisata dan hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Terima kasih banyak, kegiatan di KBRI ini sangat membantu merecovery Bali yang sempat turun drastis,” ungkapnya.
Baca Juga: Sukseskan Program Hot Deals Kepri, Kemenpar Beri Penghargaan Stakeholder
Sementara pada Jumat, 14 Desember 2018, acara dilanjutkan dengan Indonesia Up Date yang diinisiasi oleh KBRI Tiongkok. Pada acara itu para calon investor berkumpul di Four Season Beijing. Menpar Arief Yahya juga akan tampil, untuk kembali meyakinkan kepada para industry, TTI –Tourism, Trade, Investment Tiongkok untuk menanamkan modal ke tanah air.
Acara diteruskan dengan gala dinner dengan para investor. Menpar Arief Yahya juga mengajak Hiramsyah Sambudhy Taib, Ketua Tim 10 Bali Baru untuk tampil di acara tersebut untuk menawarkan investasi di 10 destinasi prioritas tersebut.
Bagaimana respons pelaku usaha pariwisata yang diundang di KBRI itu? “Bagus. Semoga ini berdampak signifikan untuk merecovery Bali. Agar Bali cepat pulih dan progres dari proyeksi yang sudah ditetapkan,” ungkap Arief.
Ada juga media Tiongkok yang menanyakan dengan tegas, bagaimana kelanjutan soal sweeping dan penutupan sejumlah usaha souvenir di Bali itu? Ia pun menjawab, bahwa itu sudah selesai. Bahkan beberapa sudah beroperasi kembali, diharapkan akhir tahun 2018 ini semua yang sudah berizin, mengikuti peraturan dan bisa buka lagi.
Dubes Djauhari pun dalam sambutannya cukup yakin bahwa Pariwisata akan menjadi masa depan Indonesia. “Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi menargetkan 3 juta wisman dari Tiongkok di 2019. Tetapi Pak Menpar Arief Yahya ini membuat proyeksi lebih tinggi, 3,5 juta wisman,” katanya.
Dia mengakui, saat ini pariwisata di Indonesia sangat bergairah. Di mana-mana orang memperbincangkan pariwisata. Di pelosok-pelosok negeri juga makin sadar, bahwa pariwisata itu memberi kontribusi yang signifikan, yang oleh Presiden Jokowi disebut bahwa efeknya menetes sampai ke bawah, bisa dirasakan oleh rakyat.
Berita Terkait
-
Malam Ini Kick Off! Link Live Streaming Bali United vs PSIM Yogyakarta
-
Aisar Khaled di Malaysia Kerja Apa? Viral Diusir saat Ngonten di Lokasi Banjir Bali
-
Fakta di Balik Aisar Khaled Diusir di Bali, Ternyata Ini Biang Keroknya
-
Bantuan Banjir Berujung Ricuh: Influencer Aisar Khaled Ditegur Warga di Bali, Kenapa?
-
Nana Mirdad Balas Menohok Sentilan Netizen Soal Pamer Bantu Korban Banjir Bali
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
Pendidikan Wanda Hamidah yang Berlayar ke Gaza bareng Greta Thunberg
-
Viral Kapolsek Digerebek di Rumah Janda, Kini Terancam Karier Hancur
-
Sekolah Paket C, Intip Pendidikan Anggota DPRD Gorontalo yang Dipecat usai Ucap Rampok Uang Negara
-
UTS Insearch Sydney Sekolah Apa? Tercantum di Riwayat Pendidikan Gibran
-
Buat yang Ketinggalan Reshuffle Kabinet Merah Putih: Ini Daftar Menteri yang Diganti Presiden
-
Smile Line Bisa Dihilangkan Pakai Skincare Apa? Ini 5 Rekomendasi Produk yang Bagus
-
Gaji Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo yang Dipecat Usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara'
-
7 Prompt Gemini AI Foto Jadi Selebriti Dikerubungi Paparazzi dan Wartawan
-
Moisturizer Emina Bisa untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Ini Rekomendasi Produk yang Cocok
-
Hartanya Minus, Segini Utang Wahyudin Moridu yang Viral Mau 'Rampok Uang Negara'