Suara.com - Sekelompok peneliti dari University of South Australia mengklaim telah menemukan 'ramuan' yang dapat membuat seseorang yang memiliki masalah obesitas mengalami penurunan berat badan.
Inti dari ramuan tersebut ternyata tanah liat, yang jika dikonsumsi dapat membantu proses penyerapan lemak pada usus.
Para peneliti yang dipimpin oleh kandidat PhD, Tahnee Dening, menyelidiki bagaimana kandungan tanah liat memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap tetesan lemak di usus.
Penemuan tak disengaja itu mengisyaratkan Denning bahwa timnya tengah melakukan sesuatu yang luar biasa, bahkan mungkin dapat menjadi obat untuk masalah obesitas.
"Sungguh menakjubkan. Saya sedang menyelidiki bagaimana kandungan tanah liat tertentu dapat meningkatkan pengiriman oral dan penyerapan obat antipsikotik, ketika saya perhatikan bahwa partikel tanah liat tidak berperilaku seperti yang saya harapkan. Alih-alih menyerap obat, tanah liat justru menarik tetesan lemak dan menyerapnya," kata Tahnee Dening kepada Science Daily.
Nantinya, material tanah liat tidak hanya menjebak lemak di dalam struktur partikel, tetapi juga mencegah lemak agar tidak diserap oleh tubuh dan memastikan lemak melewati sistem pencernaan. "Perilaku unik inilah yang segera memberi isyarat bahwa kita dapat melakukan sesuatu yang signifikan," tambah peneliti asal Australia tersebut.
Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, peneliti memberi makan tiga kelompok tikus lab yang diet tinggi lemak dengan tiga suplemen penurun berat badan seperti montmorillonit, plasebo, dan orlistat.
Tikus-tikus tersebut dipantau selama dua minggu. Setelah menganalisis data, peneliti menemukan bahwa tanah liat dan orlistat memiliki efek penurunan berat badan pada tikus, namun tanah liat jauh lebih efektif daripada obat.
"Tanah liat olahan kami memiliki luas permukaan yang luar biasa tinggi yang berarti memiliki kapasitas besar untuk berinteraksi dan menyerap lemak dan minyak yang tercerna yang ada dalam makanan yang kita makan," kata Tahnee Dening.
Baca Juga: Biaya Kargo Pesawat Naik, Tarif Ongkos Kirim JNE Naik 20 Persen
Kata Dening lagi, manusia telah mengonsumsi kotoran selama ribuan tahun, dan meskipun dalam sebagian besar budaya hal tersebut dianggap sebagai gangguan makan, bisa jadi hal tersebut menjadi jawaban melawan masalah obesitas dan mengalami penurunan berat badan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam
-
Dari Singkong Jadi Solusi Dunia: Bioplastik Greenhope Curi Perhatian di Expo Osaka 2025
-
UMKM Kini Bisa Punya Toko Online Sendiri, Gratis di Tahap Awal!
-
Urutan Penggunaan Skincare Skintific di Pagi dan Malam Hari: Rahasia Kulit Glowing dan Sehat!
-
10 Sunscreen SPF 50, Lindungi Kulit dari Flek Hitam dan Jerawat Tanpa White Cast
-
15 Rekomendasi Jurusan Soshum Terbaik dan Fakultasnya di Indonesia
-
Agustina Wilujeng: Membaca Bukan Sekadar Hobi, tapi Jalan Jadi Pemimpin yang Menginspirasi
-
5 Sunscreen Favorit 2025 untuk Kulit Kering dan Berjerawat: Kulit Lembap Tanpa Bikin Breakout Parah!
-
Nikmat Sekaligus Sehat, Restoran Ini Sajikan Kolaborasi Menu Spesial Ayam Probiotik
-
12 Ramalan Zodiak Terbaru 4 Oktober 2025: Cancer Moody, Gemini Lagi Deg-degan