Suara.com - Instagram tampaknya telah menjadi media sosial nomor satu untuk memamerkan foto-foto liburan, perjalanan, makanan, dan apapun. Bagi seorang travel blogger, Instagram juga jadi tempat bercerita tentang perjalanan mereka. Tetapi, tidak bagi Helen Coffey, seorang travel blogger dari Inggris.
Alasannya singkat, "Saya tidak suka mengambil foto."
Dilansir dari The Independent, Helen bercerita bahwa dirinya memang telah mendapat kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat liburan yang fenomenal, seperti hotel mewah dengan kolam renang yang tampak tak bertepi, pantai berpasir putih dengan bebatuan kobalt, serta restoran berbintang Michelin dengan menu-menu yang sangat lezat. Tentu saja semua itu ibarat 'surga' bagi para pecandu Instagram.
Tapi, menurut Helen, ia traveling keliling dunia dengan tujuan untuk menjelajah dan merasakan semua pengalaman tersebut dengan inderanya. Ia tidak memiliki keinginan sedikitpun untuk memfoto dan membagikannya hanya agar orang lain tahu.
Helen sadar, pemikirannya mungkin terdengar aneh. Tapi, ia mengaku lebih suka menggambarkan pengalamannya ke dalam bahasa. Seperti, bagaimana cara terbaik menggambarkan warna daun yang ditemuinya di musim gugur? Seperti apa rasa makanan penutup itu? Apa rasanya ketika angin sepoi-sepoi meniup rambutmu? Sebuah gambar mungkin bernilai seribu kata, tetapi seribu kata dapat mencerminkan perjalanan dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh gambar.
Orang lain mungkin akan berpikir bahwa memposting sesuatu di media sosial bertujuan untuk berbagi kehidupan kita dengan orang lain. Tapi sesungguhnya itu tidak benar. Bagi kebanyakan dari kita, ini adalah dorongan endorphin untuk melihat jumlah like, share, dan comment yang terus bertambah. Dan helen berpendapat, ia tak ingin mengukur pengalamannya secara numerik.
Jadi, Helen memilih untuk melahap pemandangan dengan matanya, daripada mengabadikannya dan mengamatinya melalui layar. Helen memilih menikmati setiap tegukan espresso martini lembut di tangannya, serta berbicara langsung dan mendengarkan, serta tertawa lepas bersama teman-temannya, yang menurutnya jauh lebih pantas mendapatkan perhatian daripada kumpulan orang asing di internet. Apakah Anda setuju dengan Helen?
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
6 Sunscreen dengan Anti-Aging untuk Ibu Rumah Tangga Usia 30 Tahun ke Atas
-
Deodoran Apa yang Gak Bikin Ketiak Hitam? Ini 5 Pilihan yang Layak Dicoba
-
Selain Cokelat, Ini 3 Makanan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kita Bahagia
-
Kamu Kapan? Cek Hari Keberuntungan Masing-Masing Zodiak pada 15-21 Desember 2025
-
Rahasia Wajah Awet Muda Ala Eropa: WonderFace, Teknologi Stimulasi Otot yang Akan Booming di 2026
-
Penantian Berakhir! 5 Zodiak Ini Diramal Akan Bertemu Jodoh dan Menikah di Tahun 2026
-
5 Krim Penghilang Flek Hitam yang Sudah BPOM: Dijamin Aman, Mulai Rp20 Ribuan!
-
4 Pilihan Parfum dengan Aroma Harum Elegan Seperti Pengantin Jawa
-
Liburan Sekolah Anti Bosan: Ada Wahana Se-Adrenalin Ini untuk Anak dan Orang Tua di Bogor!
-
7 Sepatu Lokal Paling Nyaman Selevel Nike Air Max Ori, Harga Mulai Rp300 Ribu