Suara.com - Rekam Suku Setempat Jadi Properti Fitness, Aksi Turis Ini Dapat Kecaman.
Sebelum bepergian ke negara lain, travelers dituntut harus tahu dulu bagaimana bersikap dan beramah tamah dengan penduduk lokal.
Namun, bukannya menghargai dan berupaya dekat dengan penduduk, kelompok turis melakukan hal yang berbeda dengan penduduk lokal di Kenya.
Seperti dilansir dari Insider, kelompok turis yang semuanya perempuan ini merupakan grup fitness yang sedang liburan bersama di Kenya.
Sebagai salah satu kelas fitness paling eksklusif, para travelers perempuan ini pun tak lupa memamerkan aktivitas fitness mereka.
Namun, bukannya menuai pujian dari para pengikutnya, kelas fitness mereka yang dilakukan di Kenya malah menuai kecaman.
Lewat sekumpulan video dan foto-foto yang diunggah ulang akun @diet_prada, diketahui bahwa aktivitas fitness mereka rupanya dianggap melecehkan warga setempat.
''Dari semua aktivitas seperti naik balon udara, makan makanan organik, dan menari bersama, mereka juga menggunakan suku Maasai lokal sebagai latar belakang dan properti dalam rutinitas fitness mereka,'' tulis akun itu.
Dalam video, terlihat jika para travelers perempuan tadi melakukan fitness di alam terbuka sementara para anggota suku setempat diminta berdiri membentuk lingkaran.
Baca Juga: Masinis Kereta Anjlok Dipindah ke RSPAD Gatot Subroto
Sementara, video lain menunjukkan bagaimana mereka menari dan menggunakan para warga lokal sebagai properti untuk berjalan zig-zag.
Tak hanya itu, ada pula video yang menunjukkan para warga lokal diminta beraksi sebagai cheerleaders untuk mengikuti irama musik yang ada.
Karena ulah tak sopan sekaligus rasis ini, tak heran jika grup fitness eksklusif tersebut lantas mendapat banyak kritikan.
Menanggapi hal tersebut, pada akhirnya grup fitness perempuan ini pun mengeluarkan permintaan maaf dan berkata jika mereka awalnya hanya ingin mempromosikan perbedaan budaya.
''Bukannya mempromosikan perbedaan budaya secara positif, sepertinya kami malah membuatnya terlihat seperti era penjajahan yang rasis,'' kata permintaan maaf tersebut.
Alhasil bukannya menarik perhatian masyarakat untuk kampanye melakukan fitness saat travelling, sekumpulan turis harus mendapat cemohan dari netizen. (Amertiya Saraswati)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Panduan Memilih Sepatu Terbaik di Wedding Season: Tampil Stylish Tanpa Mengorbankan Kenyamanan
-
Kulitmu Punya Cerita: Intip Pameran Seni 'Museum of Speaking Skin' yang Bikin Terpukau
-
5 Sepatu Lokal Mirip New Balance 574, Harga Cocok untuk Budget Terbatas
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!
-
Warna Lipstik Apa yang Cocok untuk Usia 60 Tahun? Ini 5 Produk Terbaik agar Tampak Muda
-
5 Pilihan Sunscreen untuk Tangan, Bantu Atasi Kulit Kering dan Keriput
-
7 Sunscreen Terbaik di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas
-
6 Pilihan Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas
-
3 Shio Dapat Keberuntungan Melimpah 17-23 November 2025, Cek Hari Baikmu Mulai Besok!
-
5 Parfum Alternatif YSL Libre yang Lebih Murah dan Wanginya Mewah