Salurkan Energi Seksual Anda
Pertama kali saya mempertimbangkan berbagai cara bagaimana seseorang dapat menyalurkan energi seksual terpendam mereka. Ketika itu saya berada dalam sesi pengawasan di sekolah pascasarjana dengan salah satu mentor saya. Dia berbagi cerita dengan saya bahwa hubungan romantis mentor saya dan pasangannya sendiri telah menjadi sangat tidak biasa selama bertahun-tahun, dan kemudian menjelaskan bahwa dia telah menemukan cara untuk menyalurkan energi seksualnya yang masih kuat ke dalam seni.
Dri sini Anda bisa belajar, bawha Anda dapat memilih untuk menyalurkan energi seksual ke dalam perilaku apa pun yang mengubah Anda. Bagi sebagian orang, mungkin ke bidang seni, bagi yang lain, itu mungkin aktifitas fisik dengan bidang pertukangan, berolahraga, membuat musik, atau menulis.
"Penting untuk dicatat bahwa semua perilaku yang saya sarankan benar-benar menghasilkan hasil yang nyata, sehingga energi mental tidak sia-sia pada perasaan frustrasi, sedih, atau marah. Intinya: Jika Anda telah memutuskan bahwa Anda ingin tetap bersama pasangan Anda untuk jangka panjang, terlepas dari perbedaan minat seksual, salurkan energi seksual ke tempat lain adalah salah satu cara paling sehat.
Berpisah tentu menjadi pilihan sulit
Sebagai seorang terapis, saya sangat sulit untuk membenarkan bahwa mengakhiri hubungan karena alasan seksual adalah ide yang baik.
Dengan begitu banyaknya alternatif menyalurkan energi seksual, mengubah parameter monogami, dan poligami, harapan saya adalah bahwa pasangan menemukan cara untuk menjaga bagian-bagian yang baik dari hubungan daripada membuangnya.
"Namun saya juga tahu kenyataan, bahwa kadang-kadang dinamika di antara pasangan ternoda sampai titik bahwa berpisah harus dipertimbangkan. Jika Anda dan pasangan Anda telah berusaha keras - dan mencoba banyak cara berbeda - untuk mengimbangi dan membahas terus soal "angka seks", itu kembali kepada pilihan Anda untuk berpisah atau lanjut," beber Seth.
Pada akhirnya, seks selalu merupakan subjek yang rumit, dan menavigasi dalam pasangan mengharuskan setiap orang untuk berhati-hati dan peka saat mereka memulai kursus untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Baca Juga: Dakwaan Jelas, Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Bahar bin Smith
"Waspadai kebutuhan yang terus-menerus berubah dan beradaptasi," pungkas Seth.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tasya Kamila Ungkap Alasan Bahasa Inggris Jadi Bekal Penting Anak Sejak Dini
-
7 Rekomendasi Sunscreen untuk Cegah Hiperpigmentasi Usia 35 Tahun ke Atas
-
Sepatu Carbon Plate dan Nylon Plate Apa Bedanya? Ini 8 Rekomendasi Terbaik untuk Lari
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Miles of Smiles: Ketika Lari Bersama Keluarga Menjadi Ruang Inklusif untuk Anak Down Syndrome
-
Temuan 2025: Era Digital Ternyata Bikin Kita Makin Doyan Jajan
-
TMII Sambut Nataru dengan Konser Slank dan Ragam Aktivitas Budaya
-
5 Parfum Lokal Terbaik Wanita Usia 50 Tahun Wangi Elegan, Kado Spesial Hari Ibu
-
Festival Pop Culture jadi Ruang Ekspresi: Nonton Musik, Seni, dan Tari Cukup Satu Tiket