Suara.com - Kejadian kecelakaan pesawat maskapai Helios Airways Flight 522 merupakan salah satu yang paling nahas di dunia aviasi. Ngerinya, penerbangan tersebut kerap disebut penerbangan hantu.
Helios Airways Flight 522 sendiri merupakan pesawat yang terbang dengan rute Siprus menuju Athena. Namun, pada 14 Agustus 2005, alarm pesawat ini mendadak menyala karena sistem pengatur tekanan udara dalam kabin tak berfungsi.
Sayangnya, saat itu pilot tidak menyadari maksud alarm tersebut. Mereka mengira jika ada kerusakan lain yang menyebabkan alarm berbunyi.
Fyi, sistem pengatur tekanan udara sendiri biasanya memang sudah diatur dalam posisi otomatis saat hendak terbang.
Namun, dalam Helios Airways flight 522, tak ada kru yang menyadari bahwa sistem tekanan udara masih di posisi manual.
Akibatnya, oksigen dalam pesawat itu pun lama-kelamaan berkurang. Pada ketinggian 18.000 kaki atau 5.500 meter, masker oksigen untuk penumpang bahkan sempat dilepaskan.
Pada detik ini, pilot pesawat pun sempat mengontak pusat operasi yang ada di darat dan menyebutkan masalah yang ada.
Sayangnya, akibat kehabisan oksigen dan menderita hipoksia, kapten pesawat pun akhirnya pingsan sebelum sempat melaksanakan instruksi dari petugas.
Meski sudah kehilangan kontak dengan ATC, pesawat tetap terbang dan mencapai ketinggian 34.000 kaki atau 10.000 meter.
Baca Juga: Pesawat Jatuh, Ethiopian Airlines dan Qatar Airways Tetap Percaya ke Boeing
Mengikuti auto-pilot yang sudah dipasang sebelumnya, pesawat terbang hingga mencapai Athena dan terus berputar di sekitar bandara selama hampir 70 menit lamanya.
Selama itu pula, para penumpang serta awak pesawat sebenarnya sudah kehabisan oksigen dan membeku dalam suhu -40 hingga -60 derajat Celcius.
Dua pesawat tempur F-16 sempat dikerahkan mengecek pesawat. Namun, yang mereka dapati hanyalah kopilot serta penumpang yang sudah tak bernyawa.
Pada akhirnya, penerbangan hantu Helios Airways Flight 522 ini sendiri jatuh setelah kehabisan bahan bakar dan menabrak bukit yang berjarak 40 km dari Athena.
Sementara, 121 orang yang berada dalam penerbangan hantu ini dikabarkan meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Boeing Perbaharui Perangkat Lunak 737 MAX 8 dan Beri Pelatihan ke Pilot
-
Tiga Maskapai Ini Bandel Tetap Terbangkan Boeing 737 MAX 8
-
Gara-gara Pesawat Jatuh, Saham Boeing Langsung Anjlok Hingga 9 Persen
-
Jatuh Lagi, FAA Minta Desain dan Teknologi Boeing 737 Max 8 Diubah
-
Banjir Ucapan Duka Warganet untuk Korban Pesawat Ethiopian Airlines
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
5 Sepatu Lokal untuk Trail Running yang Lebih Murah dari Salomon Genesis
-
5 Two Way Cake untuk Kulit Kering, Kunci Makeup Flawless dan Anti Cakey
-
17 Promo Akhir Tahun 2025 yang Sayang Dilewatkan, Belanja Serba Hemat!
-
5 Brand Besar Cuci Gudang: Serbu Diskon Akhir Tahun di Hush Puppies hingga H&M
-
5 Parfum Unisex untuk yang Mudah Berkeringat, Anti Apek Mulai Rp20 Ribuan
-
Stanley Hadirkan Sensasi 'Winter Cabin' di Plaza Indonesia: Wajib Coba Cocoa Bar Eksklusifnya!
-
5 Acara Seru Tahun Baru 2026 di Jakarta yang Wajib Dikunjungi, Tak Cuma Pesta Kembang Api
-
5 Sepatu Hiking Outdoor Lokal Favorit Para Pendaki, Kualitas Setara Brand Luar Negeri
-
7 Lipstik Anti Bibir Kering dan Awet Tahan Lama, Tak Perlu Touch Up Berkali-kali
-
5 Merk Vitamin untuk Ibu Menyusui Agar Tidak Mudah Lelah, Bantu Lancarkan ASI