"Target saya 2021 selesai The Explorers Grand Slam. Tadinya pengen 2020, tapi Kutub Utara itu seasonnya sama kaya Everest. Jadi Everest terakhir di 2021," ungkapnya.
Tantangan yang Dihadapi
Dari sekian banyak ekspedisi dan kegiatan di alam bebas yang sudah dilakukan, Putri Handayani mengaku rasa takut dalam dirinya sebenarnya selalu ada ketika ingin melalukan kegiatan di alam bebas atau mendaki gunung.
"Semakin tinggi gunung yang akan saya daki, rasa takut saya semakin besar. Karena sudah tahu risikonya seperti apa. Cuma kemampuan kita me-manage rasa takut itu sendiri yang juga harus lebih baik," ungkapnya.
Ada beberapa pengalaman tak terlupakan yang Putri Handayani alami. Salah satunya saat melakukan Himalaya Technical Course di Ama Dablam. Tiba-tiba ia terserang arthritis akut yang membuatnya tidak bisa berbicara selama dua minggu.
Namun beruntung, sebelum pendakian selesai, kondisinya semakin membaik, meski Putri Handayani harus mengonsumsi antibiotik dan menjalani perawatan lainnya.
Belum lagi, kata Putri Handayani, saat mendaki ke Kilimanjaro selama tujuh hari, hujan terus-menerus turun selama lima hari yang membuat pendakian Explorers Grand Slam pertamanya terasa begitu berat karena dingin yang menusuk.
"Sebenarnya banyak banget nggak comfort-nya. Saat ke Carstenz Pyramid, misalnya, guide saya yang sudah 28 kali summit di sana bilang, snow itu akan turun 2-3 jam. Pas saya itu 5-6 jam. Itu susah banget. Tapi balik lagi ke diri saya, saya sebenarnya mampu nggak, sih, mendaki di atas 6000," bebernya merinci.
Meski begitu Putri Handayani tetap optimis mampu menghadapi segala rintangan yang ada. Salah satunya adalah dengan rutin menjalani beberapa latihan sebelum mendaki.
"Banyak latihan yang harus dilakukan, misalnya latihan fisik dengan jogging, naik-turun tangga, yoga, dan lainnya," tutupnya mengakhiri perbincangan.
Baca Juga: Inspirasi Kejar Mimpi, Ini Kisah Penderita Polio Mendaki Gunung Tertinggi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Diving hingga Syuting Tetap Glowing? Ini Rahasia Kulit Sehat Prilly Latuconsina!
-
Terpopuler: Erspo Minta Maaf Diduga Buntut Azizah Salsha Jadi Muse hingga Film Hari Pahlawan
-
Pinkflash Kosmetik Dari Mana? Ternyata Jual Kosmetik dengan Zat Berbahaya
-
5 Rekomendasi Serum Niacinamide untuk Mengecilkan Pori-pori, Aman bagi Pemula
-
10 Twibbon Hari Ayah: Langsung Download, Bisa Dipakai Bersama Keluarga
-
5 Cushion Lokal High Coverage Bisa Samarkan Flek Hitam, Cocok untuk Makeup Harian
-
5 Rekomendasi Bodylotion Cocok Dipakai untuk Upacara Hari Pahlawan
-
AI Buka Babak Baru Pariwisata Global: Agentic Tourism Siap Ubah Cara Dunia Bepergian
-
5 Rekomendasi Lipstik Wardah untuk Bibir Gelap: Warna Natural, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025