Suara.com - Kopi merupakan salah satu minuman favorit banyak orang di dunia. Sebagai negara penghasil kopi, Indonesia punya banyak gerai kopi mulai dari kelas kaki lima hingga gerai premium.
Salah satunya adalah Kopi Kenangan yang didirikan pada 2017 oleh Edward Tirtanata dan James Prananto. Kopi khas Indonesia ini hadir untuk mengisi kesenjangan antara kopi mahal yang disajikan di retail kopi internasional, yang tidak terjangkau oleh sebagian besar orang Indonesia, dan kopi instan yang dijual di banyak kios pinggir jalan.
Kopi Kenangan menyajikan kopi ala Indonesia bagi konsumen muda yang melek teknologi. Produk terlarisnya adalah Es Kopi Kenangan Mantan, yang terinspirasi dari resep kopi es klasik Indonesia, dibuat menggunakan bahan-bahan lokal, serta susu segar dan gula aren organik yang memberikan rasa dan aroma segar yang khas.
“Indonesia adalah pengekspor kopi terbesar keempat di dunia. Namun dengan konsumsi kopi per kapita terendah di kawasan ini karena tidak ada rantai usaha kopi yang besar dan terjangkau dengan cita rasa lokal,” kata Edward Tirtanata, Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan melalui siaran pers yang diterima Suara.com.
Perusahaan kopi itu kini memiliki misi ingin membawa kopi berkualitas tinggi, yang dibuat dengan bahan-bahan paling segar yang tersedia secara lokal, kepada konsumen di seluruh Indonesia dan juga seluruh Asia Tenggara. Untuk itu, kini varian minuman segar lainnya juga tersedia di gerai Kopi Kenangan, seperti Thai tea, bubble tea, dan teh tarik.
“Kopi Kenangan kini memiliki 80 gerai di delapan kota dan melayani hampir satu juta cangkir pesanan kopi setiap bulannya, meningkat pesat dari 16 gerai dan 175 ribu cangkir per bulan pada Oktober 2018. Dengan pendanaan baru, kami berencana untuk mempercepat pertumbuhan dengan membuka 150 gerai baru sebelum akhir tahun dan menargetkan membuka hingga 1.000 gerai di seluruh Indonesia pada 2021. Perusahaan yang sudah meraih keuntungan ini, juga berencana untuk melebarkan sayap usahanya ke Asia Tenggara,” sambungnya.
Guna mewujudkan misi tersebut, Kopi Kenangan tengah melakukan finalisasi pendanaan senilai $20 juta (atau sekitar Rp 288 milliar) dari Sequoia India. Para pendiri percaya bahwa perusahaan rintisan ini dapat melakukan terobosan signifikan di segmen F&B melalui penerapan model 'new retail’, yang menggabungkan kenyamanan dan keragaman pilihan belanja online dengan ‘touch & feel’ dari pengalaman belanja offline.
“Konsumen dapat memesan kopi mereka melalui aplikasi Kopi Kenangan yang diluncurkan bulan April lalu, jika mereka tidak ingin mengantre di salah satu dari sekian banyak toko pop-up dan kios kecil Kopi Kenangan – atau memesan kopi melalui layanan pengiriman makanan berbasis aplikasi seperti GrabFood dan Go-Food. Kopi Kenangan, yang menjual sekitar 30% kopi melalui mitra pengiriman online, saat ini berada di peringkat tiga teratas di seluruh Indonesia dalam kategori kopi pesan antar,” jelas Edward.
Perusahaan ini sekarang fokus pada personalisasi, menempatkan aplikasi barunya sebagai 'barista pribadi' yang benar-benar tahu seberapa manis atau kental kopi yang Anda inginkan. Dengan mengoperasikan gerai kecil, Kopi Kenangan memotong biaya per cangkir sebesar 10% hingga 15%, dan perusahaan berencana untuk memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) untuk mengelola inventaris dan mengurangi pemborosan, yang akan semakin memangkas biaya.
Baca Juga: Pencinta Kopi Bisa Bahagia, Kecanduan Kafein Ada Dampak Baiknya
“Sebagian besar pesanan yang kami terima adalah dalam format take-away, pesanan generasi muda yang kian menjalani kehidupan serba cepat di perkotaan. Kami ingin menghadirkan momen menyenangkan bagi pelanggan kami setiap hari dengan pilihan minuman lezat kami dan menjadikan Kopi Kenangan lebih dari sekadar merek kopi, melainkan menjadi bagian dari gaya hidup perkotaan,” kata Co-Founder dan COO James Prananto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza