Suara.com - Siapa Kaum Milenial dan Apa Pemicu Stresnya? Ini 3 Cirinya Menurut Psikolog.
Menjadi anak yang lahir di zaman modern membuat kaum yang disebut milenial ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya yakni baby boomers.
Kaum milenial ini lahir pada mulai maraknya digital di tahun 1985 hingga 1999, masa-masa modernisasi berkembang sedangkan kaum baby boomer adalah mereka yang lahir pada masa-masa dimana berbagai perang telah berakhir alias masa dimana penataan perekonomian dan peningkatan penduduk. Sehingga pemicu stresnya pun berbeda, yakni kaum milenial lebih rentan dibanding kaum baby boomers.
Apa yang menyebabkan kaum milenial gampang stres? Mereka yang pada umumnya kini berusia 20 an hingga 30 an tahun mengalami masa rentan overthinking mengenai dunia, adaptasi dunia kampus, kerja, pergaulan, ekonomi dan lain-lain.
Berikut ciri anak milenial dan jenis pemicu stresnya disampaikan Psikolog, M.si, Vera Itabiliana Hadiwidjojo pada launching varian rasa baru Japota yang menyasar anak milenial, Kamis (11/07/2019):
1. Terbuka pada hal baru
Kaum milenial sangat terbuka menerima budaya, pemikiran, gaya hidup hingga mudah menyerap kebiasaan tersebut dan menjadi kaum yang modern.
Sehingga memiliki rasa ingin tahu yang lebih, namun keterbukaan terhadap hal baru ini juga yang sering kali menjadi pemicu mereka banyak berfikir mau mencoba yang mana.
2. Percaya diri
Baca Juga: 40 Hari Wafat Ani Yudhoyono, Keluarga AHY Unggah Tagar #40dayswithoutyou
Kaum milenial sangat percaya diri karena memiliki orang tua kaum baby boomers yang lahir di tahun 1960 an dimana kehidupan serba susah sehingga ketika mereka punya anak yakni kaum milenial, mereka memberikan dan mengupayakan segala sesuatunya untuk anak. Seperti pendidikan, hiburan dan makanan. Sehingga anak milenial rata-rata percaya diri namun tidak kuat secara emosi alias labil.
3. Terus mau belajar
Tidak dipungkiri menjadi kaum yang terbuka dan percaya diri, membuat kaum milenial sangat suka belajar dan mencoba hal baru.
Ya kadang hal itu pula yang sering membuat mereka stres karena menyesali keputusan gegabah namun mereka biasanya cepat pula bangkit dan belajar.
Kaum milinial memang harusnya tidak perlu takut akan penyesalan sebelum melakukan atau mengambil keputusan karena tidak ada yang bisa memastikan sesuatu, ya penyesalan adalah part of journey.
Apa yang harus diperhatikan: tidak ada jaminan kita tidak akan menyesal karena tiap orang berbeda, namun penyesalan membuat mereka move on dan belajar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound