Suara.com - Ada Riwayat Kanker Payudara, Perempuan Ini Jalani Mastektomi di Usia Muda.
Mungkin tak semua perempuan berani mengambil keputusan untuk menjalani mastektomi, sebagai langkah pencegahan terhadap kanker payudara. Apalagi di usia yang terbilang masih sangat muda.
Namun, Joanna Megson memiliki pandangan lain terhadap hal ini, setelah nenek dan ibunya menderita kanker payudara.
Perempuan yang berprofesi sebgai seorang pejabat komersial di industri nuklir ini menjalani operasi setelah mengetahui ia memiliki gen BRCA2, yang secara substansial meningkatkan risiko kanker payudara pada dirinya.
Dilansir dari Metro, operasi itu ia lakukan pada usia 24 tahun. Saat ini, di usianya yang menginjak 25 tahun, perempuan asal Yorkshire tersebut adalah salah satu perempuan termuda yang tak lagi memiliki payudara karena mastektomi.
Langkahnya didorong oleh kisah Angelina Jolie, yang menjalani operasi pencegahan ini karena riwayat keluarganya yang menderita penyakit tersebut.
Kisah Joanna diawali dari keputusannya melakukan tes pada 2017 lalu. Gen BRCA2nya mengartikanya bahwa dia memiliki peluang sebanyak 50-80 persen terkena kanker payudara dan juga risiko kanker ovarium.
"Statistiknya mengejutkan. Rasanya tak terhindarkan bahwa saya mengikuti jejak ibu dan nenek saya," ungkap dia.
Awalnya, kata Joanna dia percaya bahwa risiko kanker payudara pada usia dua puluhan rendah. Karenanya, ia menunda keputusannya untuk melakukan mastektomi preventif.
Baca Juga: Yogyakarta Dihantui Pelecehan Seksual, Mahasiswi Diremas di Malioboro
"Dengan riwayat keluarga saya, skrining sepertinya tidak cukup untuk mencegahnya. Operasi sepertinya merupakan hal terbaik untuk dilakukan, tetapi saya masih sangat ketakutan. Itu berarti saya tidak pernah bisa menyusui. Saya khawatir tentang risiko infeksi dan bahwa rekonstruksi mungkin tidak berhasil. Saya khawatir tidak bangun dari obat bius, tidak merasakan apa pun di payudara saya dan seperti apa bentuknya," ujar dia.
Tapi kemudian dia berubah pikiran. Menurutnya, ini adalah satu-satunya hal yang akan menyelamatkan hidupnya.
Joanna menjelaskan bagaimana neneknya meninggal karena kanker payudara pada usia 36 tahun dan bagaimana ibunya, Julie memilikinya, sebelum memiliki kanker serviks dan meninggal pada usia 45 tahun.
"Dia tidak pernah melakukan tes genetik, tetapi mengatakan kepada saya bahwa saya juga bisa mendapatkannya pada usia 18 tahun. Namun, pada saat itu, saya tidak ingin tahu. Jadi dia pasti sangat bangga bahwa saya telah melakukan sesuatu untuk mencoba mencegah apa yang akan terjadi untuknya," kata dia.
Joanna juga membagikan kisah ibunya yang saat itu berusia tujuh tahun harus menerima kanker payudara sang nenek, dan melihatnya mengalami lumpektomi bertahun-tahun kemudian.
Ketika ibunya kemudian didiagnosis memiliki kanker serviks, dia melihat bagimana ibunya tersiksa melakukan kemoterapi dan radioterapi hingga akhirnya meninggal dunia.
"Menemukan kankernya adalah hal sangat menghebohkan. Saya banyak menangis, tetapi memutuskan untuk mencoba dan menikmati waktu yang kami tinggalkan bersama," kenang Joanna.
Ia merasa beruntung keputusannya menjalani mastektomi juga didukung sang kekasih, Josh. Dalam operasi enam jam di Doncaster Royal Infirmary, Joanna menjalani mastektomi dan rekonstruksi menggunakan implan silikon.
"Meskipun saya sama sekali tidak menyesal, ketika saya meninggalkan rumah sakit, saya melihat poster tentang menyusui dan menangis sepanjang perjalanan pulang," katanya.
"Pertama kali saya melihat payudara saya dengan benar, saya berdiri di depan cermin, melepas piyama saya dan mulai tersenyum, lalu menangis dengan bahagia, karena dokter bedah saya telah melakukan pekerjaan yang luar biasa." ungkap Joanna lagi.
Menurutnya, itu adalah momen yang emosional. Meski bukan payudara asli, dan terdapat beberapa perban dan sedikit memar, payudaranya terlihat sangat bagus.
Joanna mengatakan dia merasa terinspirasi oleh perempuan lain seperti dia dan mendorong lebih banyak orang untuk sadar akan hal ini.
"Kepada siapa pun yang bertanya-tanya apakah akan menjalani operasi, saya katakan lakukanlah. Menakutkan, tetapi Anda akan senang melakukannya. Saya tidak menyesal," ujar dia.
Dia menambahkan, bahwa ada beban yang sangat besar yang sudah hilang di bahunya. Ini sungguh sangat menakjubkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Diborong Tasya Farasya demi Move On dari Eks Suami, Berapa Harga Piyama Victoria Secret?
-
Apakah Burger Tidak Sehat? Diprotes Ahli Gizi karena Masuk Menu MBG
-
Flek Hitam Bikin Minder? Ini 4 Sunscreen Wardah untuk Mengatasinya, Mulai Rp30 Ribuan
-
Prestasi Naufal Takdir Al Bari, Atlet Senam Muda Meninggal saat Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Cara Dapat Promo Tiket Kereta Rp80 Ribu, Dalam Rangka HUT ke-80 KAI 28 September 2025
-
Ramalan Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 27 September 2025: Leo, Sagitarius, dan Aquarius
-
Apa Saja Makanan Indonesia yang Viral di Luar Negeri? Seblak sampai Diburu Orang Thailand
-
Profil Lengkap Ahmad Ali Ketua Harian PSI: Dulunya Waketum NasDem, Rumah Pernah Digeledah KPK
-
Sejarah Fashion 80 Tahun Hadir dalam Pop-Up Eksklusif di Jakarta
-
IDFES 2025 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Fashion Indonesia Lebih Terintegrasi